Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERBANDINGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE DEMOSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENGISIAN LEMBAR PARTOGRAF PADA MAHASISWA DIPLOMA III KEBIDANAN Deby Utami Siska Ariani
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 51, No 3 (2019): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v51i3.9202

Abstract

Asuhan Persalinan Normal (APN) sangat mengandalkan penggunaan patograf untuk deteksi dini, sehingga bisa mecegah dan mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi baru lahir, dalam pendidikan kebidanan dapat membantu calon bidan untuk menolong persalinan secara bersih dan aman.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar pengisian lembar patograf dengan menggunakan metode ceramah dan metode diskusi pada Mahasiswa Diploma III Kebidanan. Rancangan penelitian yang digunakan metode quasi eksperimen semua mahasiswa kebidanan semester III tahun ajaran 2018/2019. Sedangkan sampel penelitian yaitu semua mahasiswa kebidanan semester III tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 71 orang. Variabel penelitian meliputi variabel independen yaitu metode ceramah dan metode demonstrasi serta variabel dependen hasil belajar pengisian lembar patograf. Hasil penelitian didapatkan rata-rata hasil belajar mahasiswa yang menggunakan metode ceramah adalah 71,43 ± 8,624 lebih kecil dari rata-rata hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan metode demonstrasi adalah 77,43± 9,654. Hasil uji statistik diperoleh p value = 0,008< ? 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan metode ceramah dan metode demonstrasi. Jadi, pada hipotesis yang mengatakan bahwa ada perbedaan antara metode ceramah dan metode demonstrasi terbukti secara statistik. Diharapkan penelitian ini dapat membantu mahasiswa kebidanan dalam pendokumentasian kebidanan khusunya patograf, sehingga hal ini dapat membantu mahasiswa dalam mendeteksi dini terhadap kasus-kasus kebidanan dan apabila selesai dari menempuh pendidikan kebidanan dapat menjadi bidan yang terampil dalam mengisi patograf.
ANALISIS PERILAKU IBU TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA BERDASARKAN PENGETAHUAN Deby Utami Siska Ariani
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 1 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i1.688

Abstract

Latar belakang: Diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utamakematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan.Pada tahun 2015 terjadi 18 kali Kejadian Luar Biasa (KLB) Diare yang tersebar di 11 provinsi, 18kabupaten/kota di Indonesia. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan perilakupencegahan penyakit diare pada balita di TK. Dharma Wanita I Palembang. Metode: Rancanganpenelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibuyang mempunyai anak balita di TK. Dharma Wanita I Palembang. Sampel penelitian adalah semua ibuyang mempunyai anak balita di TK. Dharma Wanita I Palembang berjumlah 45 responden melaluitotal populasi. Variabel penelitian meliputi variabel independen yaitu pengetahuan ibu serta variabeldependen yaitu perilaku pencegahan diare. Hasil: dari 45 responden dengan pengetahuan baikmemiliki perilaku mencegah yaitu sebanyak 22 (73,3 %) responden, sedangkan responden denganpengetahuan kurang memiliki perilaku tidak mencegah sebanyak 10 (66,7%) responden. Uji statistikChi-square nilai p value = 0,010 ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku pencegahandiare pada balita di TK. Dharma Wanita I Palembang. Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapatmeningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare pada balita dan masyarakat dapat lebihaktif mengikuti penyuluhan-penyuluhan dan banyak mencari informasi melalui media cetak atauelektronik.Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku Pencegahan Diare
ANALISIS PERILAKU IBU TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA BERDASARKAN PENGETAHUAN Deby Utami Siska Ariani
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 1 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i1.362

Abstract

Latar belakang: Diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Pada tahun 2015 terjadi 18 kali Kejadian Luar Biasa (KLB) Diare yang tersebar di 11 provinsi, 18 kabupaten/kota di Indonesia. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan perilaku pencegahan penyakit diare pada balita di TK. Dharma Wanita I Palembang. Metode: Rancangan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu yang mempunyai anak balita di TK. Dharma Wanita I Palembang. Sampel penelitian adalah semua ibu yang mempunyai anak balita di TK. Dharma Wanita I Palembang berjumlah 45 responden melalui total populasi. Variabel penelitian meliputi variabel independen yaitu pengetahuan ibu  serta variabel dependen yaitu perilaku pencegahan diare. Hasil: dari 45 responden dengan pengetahuan baik memiliki perilaku mencegah yaitu sebanyak 22 (73,3 %) responden, sedangkan responden dengan pengetahuan kurang memiliki perilaku tidak mencegah sebanyak 10 (66,7%) responden. Uji statistik Chi-square  nilai p value = 0,010 ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku pencegahan diare pada balita di TK. Dharma Wanita I Palembang. Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare pada balita dan masyarakat dapat lebih aktif mengikuti penyuluhan-penyuluhan dan banyak mencari informasi melalui media cetak atau elektronik. Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku Pencegahan Diare
MASASE PUNGGUNG TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN FISIOLOGIS KALA I FASE AKTIF Deby Utami Siska Ariani; Dewi Suryanti
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 3 (2021): Vol.7 No.3 Juli 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i3.4276

Abstract

Background: Pain in the process of persuasion begins since the occurrence of uterine contractions and complete cervical opening which is devided into two phases, namely the latent phase and the active phase. The International Association for Study of Pain, defines pain as a subjective sensory and unpleasant emotional experience associated with actual or potential tissue damage or perceived in events where damage occurs. Purpose: to determine the effect of back massage on the decrease in pain physiological labor pain during the active phase at the Husniyati Palembang Midwife Practice. Methods: The research design was pre-experimental design with one group pre test - post test design. The population in this study were all mothers who would give birth during the first stage of the active phase at the Husniyati Independent Practice Midwives. The research sample is the total population, namely 35 people. The research variables included independent variables, namely back massage and the dependent variable, namely labor pain. Results: 20 respondents (57.1%) who experienced moderate pain experienced pain scale description before giving back massage. After being given back massage, the pain scale decreased from 35 respondents who experienced mild pain totaling 23 respondents (65.7%). The results of the Wilcoxon statistical test showed that the value of p = 0.000, it can be concluded that there is a significant difference in the pain scale of mothers who are about to give birth during the 1st stage of the active phase before and after being given back massage. Conclusion: There is a significant difference in the pain scale of mothers who are about to give birth during the first stage of the active phase before and after being given back massage at the Husniyati Palembang Midwife Practice.Suggestion The results of this study can be used as information for further research using more varied variables and different designs. And can also be done on a larger number of samples. Keywords: labor pain, first stage active phase and back massage ABSTRAK Latar belakang: Nyeri pada proses persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan servik lengkap yang dibagi dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif. International  Association  for  Study  of  Pain,  mendefinisikan nyeri  sebagai  suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang bersifat aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh  masase punggung terhadap penurunan nyeri persalinan fisiologis kala 1 fase aktif di Bidan Praktek Mandiri Husniyati Palembang.Metode: Rancangan penelitian dengan desain  Pra Eksperimental dengan rancangan one group pre test - post test. Pengumpulan data  didapat melalui wawancara langsung dan observasi pada responden dibantu dengan menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu yang akan melahirkan pada kala I fase aktif di Bidan Praktek Mandiri Husniyati. Sampel penelitian merupakan total populasi yaitu berjum,ah 35 orang. Variabel penelitian, variabel independen yaitu masase punggung  serta variabel dependen yaitu nyeri persalinan. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariate. Uji Statistik yang digunakan yaitu non parametric Wilcoxon.Hasil: gambaran skala nyeri sebelum diberikan masase punggung dari 35 responden yang mengalami nyeri sedang berjumlah 20 responden (57,1%). setelah diberikan masase punggung skala nyeri menjadi menurun dari 35 responden yang mengalami nyeri ringan berjumlah 23 responden (65,7 %). Hasil uji statistik wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan skala nyeri pada ibu  yang akan melahirkan pada kala 1  fase aktif  sebelum dan sesudah diberikan masase punggung.Kesimpulan: ada perbedaan yang signifikan skala nyeri pada ibu yang akan melahirkan pada kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah diberikan masase punggung di Bidan Praktek Mandiri Husniyati.Saran Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variable yang lebih bervariasi dan desain yang berbeda. Dan juga dapat dilakukan pada jumlah sampel yang lebih banyak. Kata Kunci : Nyeri persalinan, kala I Fase aktif dan masase punggung 
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA PERSALINAN NORMAL Deby Utami Siska Ariani
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v9i1.118

Abstract

Latar belakang: Perdarahan postpartum menjadi penyebab utama 40 % kematian ibu di Indonesia. Penyebab perdarahan utama adalah atonia uteri adalah sedangkan rupture perineum merupakan penyebab kedua yang hampir terjadi pada setiap persalinan pervaginam. Penelitian: untuk menganalisa Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan kejadian Ruptur Perineum spontan pada Persalinan Normal di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2018. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian observasional dengan pendekatan Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu dengan persalinan normal di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dengan persalinan normal dan ibu yang bersalin normal dengan ruptur perineum spontan. Variabel penelitian meliputi variabel independen yaitu paritas, berat badan bayi baru lahir serta variabel dependen ruptur perineum spontan. Hasil: dari 260 ibu bersalin dengan kelompok kasus yaitu kejadian ruptur perineum sebanyak 130 (50%) responden dan kelompok kontrol yaitu tidak ruptur perineum sebanyak 130 (50%). Dari 130 responden ibu bersalin dengan berat badan bayi lahir normal yang paling banyak mengalami ruptur perineum spontan sebanyak 121 (93,1 %) dan sebanyak 94 (72,3 %) responden multipara yang paling banyak mengalami ruptur perineum spontan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara berat badan bayi lahir (p value = 0,000) dan paritas (p value = 0,006) dengan ruptur perineum spontan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2018. Saran: Bagi ibu bersalin diharapkan pada saat hamil selalu melakukan senam hamil untuk membantu mengelastiskan otot perineum dan mengikuti pola napas yang baik dan cara meneran yang baik dan benar. Kata Kunci : Ruptur Perineum, Persalinan normal
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA PERSALINAN NORMAL Deby Utami Siska Ariani
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v9i1.690

Abstract

Latar belakang: Perdarahan postpartum menjadi penyebab utama 40 % kematian ibu di Indonesia.Penyebab perdarahan utama adalah atonia uteri adalah sedangkan rupture perineum merupakanpenyebab kedua yang hampir terjadi pada setiap persalinan pervaginam. Penelitian: untukmenganalisa Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan kejadian Ruptur Perineum spontan padaPersalinan Normal di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2018. Metode: Rancanganpenelitian yang digunakan dalam penelitian observasional dengan pendekatan Case Control. Populasidalam penelitian ini adalah semua ibu dengan persalinan normal di Rumah Sakit MuhammadiyahPalembang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dengan persalinan normal dan ibu yang bersalinnormal dengan ruptur perineum spontan. Variabel penelitian meliputi variabel independen yaituparitas, berat badan bayi baru lahir serta variabel dependen ruptur perineum spontan. Hasil: dari 260ibu bersalin dengan kelompok kasus yaitu kejadian ruptur perineum sebanyak 130 (50%) respondendan kelompok kontrol yaitu tidak ruptur perineum sebanyak 130 (50%). Dari 130 responden ibubersalin dengan berat badan bayi lahir normal yang paling banyak mengalami ruptur perineum spontansebanyak 121 (93,1 %) dan sebanyak 94 (72,3 %) responden multipara yang paling banyak mengalamiruptur perineum spontan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antaraberat badan bayi lahir (p value = 0,000) dan paritas (p value = 0,006) dengan ruptur perineum spontandi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2018. Saran: Bagi ibu bersalin diharapkan padasaat hamil selalu melakukan senam hamil untuk membantu mengelastiskan otot perineum danmengikuti pola napas yang baik dan cara meneran yang baik dan benar.Kata Kunci : Ruptur Perineum, Persalinan normal
ANALISIS PERILAKU IBU TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA BERDASARKAN PENGETAHUAN Deby Utami Siska Ariani
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 1 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i1.884

Abstract

Latar belakang: Diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Pada tahun 2015 terjadi 18 kali Kejadian Luar Biasa (KLB) Diare yang tersebar di 11 provinsi, 18 kabupaten/kota di Indonesia. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan perilaku pencegahan penyakit diare pada balita di TK. Dharma Wanita I Palembang. Metode: Rancangan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu yang mempunyai anak balita di TK. Dharma Wanita I Palembang. Sampel penelitian adalah semua ibu yang mempunyai anak balita di TK. Dharma Wanita I Palembang berjumlah 45 responden melalui total populasi. Variabel penelitian meliputi variabel independen yaitu pengetahuan ibu  serta variabel dependen yaitu perilaku pencegahan diare. Hasil: dari 45 responden dengan pengetahuan baik memiliki perilaku mencegah yaitu sebanyak 22 (73,3 %) responden, sedangkan responden dengan pengetahuan kurang memiliki perilaku tidak mencegah sebanyak 10 (66,7%) responden. Uji statistik Chi-square  nilai p value = 0,010 ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku pencegahan diare pada balita di TK. Dharma Wanita I Palembang. Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare pada balita dan masyarakat dapat lebih aktif mengikuti penyuluhan-penyuluhan dan banyak mencari informasi melalui media cetak atau elektronik. Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku Pencegahan Diare
Edukasi Tentang Persalinan Dengan Kelainan Letak (Presentasi Bokong) pada Ibu Hamil Melalui Penyuluhan Kesehatan di Puskesmas 23 Ilir Deby Utami Siska Ariani; Yusnilasari Yusnilasari
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Edisi Januari 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.483

Abstract

Mal presentasi atau kelainan letak / presentasi dapat mengakibatkan timbulnya penyebab kematian perinatal termasuk diantaranya adalah kelainan presentasi bokong. Pada umur kehamilan 28 minggu, kehamilan dengan presentasi bokong dapat terjadi sekutar 25% - 30%. Kejadian hipoksia dan trauma lahir pada perinatal sering ditemui pada kasus persalinan dengan malpresentasi yaitu pada presentasi bokong. Penyuluhan ini bertujuan agar ibu hamil dapat mengetahui dan memahami tentang kelainan letak, pencegahan dan penanganannya. Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini dengan ceramah dan tanya jawab dengan memberikan leaflet kepada peserta penyuluhan. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukan adanya peningkatan pengetahuan peserta sebesar 78% tentang persalinan dengan kelainan letak terutama pada presentasi bokong, hal tersebut ditunjukan dengan pertanyaan secara lisan yang bisa dijawab oleh peserta penyuluhan dibandingkan dengan reaksi saat penggalian tingkat pengetahuan diawal penyuluhan. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian penyuluhan kesehatan dapat disimpulkan bahwa penyuluhan kesehatan dapat menambah wawasan bagi ibu hamil dan juga dapat mengetahui pentingnya akan bahaya persalinan presentasi bokong. Setelah penyuluhan kesehatan pada bidan memberikan motivasi positif bagi bidan dalam penanganan asuhan kebidanan yang baik.
Environmental Health Literacy and The Hope Tree Metaphor Dessyka Febria; Milda Hastuty; Rama Agustina; Yusnilasari; Deby Utami Siska Ariani
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.4731

Abstract

This research aim to develop the concept of EHL by reflecting the wish tree metaphor in supporting interactions between government, communities, companies, and agencies to achieve the vision of environmental health. This research used a qualitative methodology with a phenomenological perspective. The community, the penghulu, the village secretary, the village midwife, as well as businesses, professionals, and peatlands specialists served as the study's informants. The peatlands where the study is being conducted is in Indonesia's Riau Province's Rokan Hilir Regency. As a result of this research, it is hoped that stakeholders will become more knowledgeable about the detrimental effects of peatlands management and that they will be able to lessen the negative effects of poor community sanitation on peatlands, protecting the environment and lowering health risks. This metaphor of the wishing tree is said to be upbeat and holding on to improvements in the quality of life in the future. This research is a reflection study that results in a wish tree metaphor that expresses the desire that stakeholders would adopt EHL successfully.