Jurnal Kedokteran Syiah Kuala
Vol 15, No 1 (2015): Volume 15 Nomor 1 April 2015

HUBUNGAN VOLUME AKHIR SISTOLIK DAN FRAKSI EJEKSI VENTRIKEL KIRI DENGAN ABNORMALITAS PERFUSI MIOKARD PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER

Nurkhalis Nurkhalis (Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala)



Article Info

Publish Date
04 Mar 2016

Abstract

Angka kematian jantung dan infark miokard berkaitan dengan beratnya abnormalitas perfusi miokard. Penurunan fraksi ejeksi dan peningkatan volume akhir sistolik ventrikel kiri juga berkaitan dengan tingginya angka mortalitas. Bagaimana hubungan volume akhir sistolik dan fraksi ejeksi ventrikel kiri dengan abnormalitas perfusi miokard pada pasien penyakit jantung koroner belum pernah dilakukan evaluasi. Dilakukan evaluasi terhadap 162 pasien yang menjalani pemeriksaan SPECT Tc-99m sestamibi. Pasien dengan volume akhir sistolik saat stress yang lebih dari 70 ml sebagian besar lakilaki dengan faktor risiko penyakit jantung koroner yang dominan berupa merokok, riwayat keluarga, DM dan kurang olahraga serta lebih banyak yang telah mengalami stroke dan infark miokard terutama didaerah anterior atau anteroinferior. Dari hasil kateterisasi, jumlah CAD 3 VD dan LM disease lebih banyak pada golongan tersebut. Hasil pemeriksaan SPECT menunjukkan rerata abnormalitas perfusi yang berat dengan kerusakan yang luas serta kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun dengan EF rerata dibawah 30% dan cadangan fraksi ejeksi yang juga rendah (LVEF reserve 0,58 ± 5,4). Pasien dengan volume akhir sistolik saat stress yang lebih dari 70 ml dan EF 45% cenderung berkarakteristik yang berisiko lebih tinggi untuk terjadinya infark miokard dan kematian jantung, dibandingkan pasien yang volume akhir sistoliknya 70 ml.

Copyrights © 2015