Nurkhalis, Nurkhalis
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala / Rumah Sakit Umum Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh.

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENANGANAN KRISIS HIPERTENSI Nurkhalis, Nurkhalis
Idea Nursing Journal Vol 6, No 3 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.508 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i3.6793

Abstract

ABSTRAKKrisis hipertensi terbagi dua, yakni hipertensi urgensi dan hipertensi emergensi yang dibedakan berdasarkan ada tidaknya kerusakan organ target yang menyertai peningkatan tekanan darah yang akut tersebut. Meskipun penanganan hipertensi saat ini telah lebih baik namun krisis hipertensi dan komplikasinya masih sering dijumpai. Tulisan ini memberikan pemaparan tentang penanganan terkini krisis hipertensi. Pada bagian penanganan hipertensi emergensi ikut dibahas penanganan berdasarkan tipe kerusakan organ target yang terjadi. Usaha untuk meningkatkan kewaspadaan dan penanganan hipertensi yang tepat diharapkan dapat menurunkan insiden krisis hipertensi dan komplikasinya.Kata Kunci: krisis hipertensi, hipertensi emergensi, hipertensi urgensi.ABSTRACTHypertensive crises are divided into hypertensive urgencies and emergencies. Together they form a heterogeneous group of acute hypertensive disorders depending on the presence or type of target organs involved. Despite better treatment options for hypertension, hypertensive crisis and its associated complications remain relatively common. In this paper we give an overview of the current management of hypertensive crisis. In addition, a section on the management of hypertensive emergencies according to the type of target organ involved has been added. Efforts to increase the awareness and treatment of hypertension in the populationat large may lower the incidence of hypertensive crisis andits complications.Keywords: hypertensive crisis, hypertensive emergency, hypertensive urgency.
KORELASI ANTARA KADAR GULA DARAH DENGAN KADAR ASAM URAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Masra Lena Siregar; Nurkhalis, Nurkhalis
Idea Nursing Journal Vol 6, No 3 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.228 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i3.6788

Abstract

ABSTRAKKadar asam urat memiliki peningkatan yang signifikan pada pasien prediabetes. Peningkatan kadar asam urat berhubungan dengan hiperinsulinemia pada pasien DM tipe 2 yang dapat memicu timbulnya komplikasi hiperurisemia serta penyakit kardiovaskuler lainnya sehingga dibutuhkan pengetahuan tentang efek peningkatan kadar asam urat terhadap tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kadargula darah (KGD) dengan asam urat pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif pada 27 pasien DM tipe 2 yang berobat ke Poliklinik Endokrinologi RSUZA Banda Aceh. Pasien yang memenuhi kriteria penelitian dilakukan pemeriksaan kadar asam urat, KGD puasa dan 2 jam pascaprandial. Untuk menentukan korelasi (r) dan koefisien determinasi (R2) digunakan uji korelasi Pearson serta uji regresi linier. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 55,5% berjenis kelamin perempuan dengan rerata usia 54,7±9,3 tahun. Hasil uji korelasi Pearson didapatkan adanya korelasi positif antara kadar asam urat dan KGD puasa sebesar r=0,652 (p0,0001), namun kadar asam urat tidak berkorelasi dengan KGD2pp (r=0,313, p=0,112). Variasi kadar asam urat dipengaruhi oleh KGDpuasa (R2 0,425; IK95% 0,013-0,036; p0,0001).Kata Kunci: diabetes melitus tipe 2, kadar asam urat, kadar gula darah.ABSTRACTUric acid level raises significantly in prediabetes patient. This condition is associated with hyperinsulinemia in type 2 diabetes mellitus (DM) that can emerge hyperuricemia complications and other cardiovasculardiseases. Then it is needed to know the effect of uric acid level raising in the body. The aims of this study is to know the correlation between blood glucose and uric acid level in type 2 DM. This study is corelativeanalytic study in 27 patients at endocrinology outpatient clinic RSUZA Banda Aceh. The patients in this research were examined uric acid level, fasting and 2- hours postprandial plasma blood glucose (FPG and2hPPG). We determined the correlation (r) and coefficient determination (R2) by using Pearson and linier regression analyzes. According to this study, the result showed the female gender was the commonest population (55.5%) and average age was 54.7±9.3 years. Pearson analyzes result showed uric acid level had a significant positive correlation with FPG (r=0.652, p0.0001), but no correlation with 2hPPG (r=0.313, p=0.112). The variation of uric acid level was affected by FPG (R2 0.425, CI95% 0.013-0.036, p0.0001).Keywords: type 2 diabetes mellitus, serum uric acid, plasma blood glucose
KELENTURAN ATRIOVENTRIKULAR PADA STENOSIS MITRAL Nurkhalis Nurkhalis
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 15, No 3 (2015): Volume 15 Nomor 3 Desember 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pada pasien Stenosis Mitral terjadinya peningkatan tekanan arteri pulmonal dan berat-ringannya gambaran klinis yang muncul tidak selalu berkaitan dengan area efektif katup mitral yang mengalami stenosis dan perbedaan tekanan transmitral tetapi dari beberapa penelitian yang ada menunjukkan bahwa net kelenturan atrioventrikular (Cn) juga sangat mempengaruhi. Kelenturan atrium menjadi penyangga (buffer) terhadap perubahan tekanan di atrium selama siklus jantung. Pasien dengan net kelenturan atrioventrikular yang rendah ( 4 ml/mmHg) memiliki tekanan sistolik arteri pulmonal yang lebih tinggi.Abstract. The severity of symptom and increasing of  pulmonary arterial pressure in patients with mitral stenosis not only depent on mitral valve area and mitral valve gradients but also influenced by atrioventricular compliance. Atrial compliance can be buffer for alteration of intra atrial pressure. Systolic pulmonary arterial pressure in patients with atrioventricular compliance less than 4 mm/mmHg is higher than another.
HUBUNGAN VOLUME AKHIR SISTOLIK DAN FRAKSI EJEKSI VENTRIKEL KIRI DENGAN ABNORMALITAS PERFUSI MIOKARD PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER Nurkhalis Nurkhalis
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 15, No 1 (2015): Volume 15 Nomor 1 April 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kematian jantung dan infark miokard berkaitan dengan beratnya abnormalitas perfusi miokard. Penurunan fraksi ejeksi dan peningkatan volume akhir sistolik ventrikel kiri juga berkaitan dengan tingginya angka mortalitas. Bagaimana hubungan volume akhir sistolik dan fraksi ejeksi ventrikel kiri dengan abnormalitas perfusi miokard pada pasien penyakit jantung koroner belum pernah dilakukan evaluasi. Dilakukan evaluasi terhadap 162 pasien yang menjalani pemeriksaan SPECT Tc-99m sestamibi. Pasien dengan volume akhir sistolik saat stress yang lebih dari 70 ml sebagian besar lakilaki dengan faktor risiko penyakit jantung koroner yang dominan berupa merokok, riwayat keluarga, DM dan kurang olahraga serta lebih banyak yang telah mengalami stroke dan infark miokard terutama didaerah anterior atau anteroinferior. Dari hasil kateterisasi, jumlah CAD 3 VD dan LM disease lebih banyak pada golongan tersebut. Hasil pemeriksaan SPECT menunjukkan rerata abnormalitas perfusi yang berat dengan kerusakan yang luas serta kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun dengan EF rerata dibawah 30% dan cadangan fraksi ejeksi yang juga rendah (LVEF reserve 0,58 ± 5,4). Pasien dengan volume akhir sistolik saat stress yang lebih dari 70 ml dan EF 45% cenderung berkarakteristik yang berisiko lebih tinggi untuk terjadinya infark miokard dan kematian jantung, dibandingkan pasien yang volume akhir sistoliknya 70 ml.
PROFIL PENDERITA SINDROMA KORONER AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Munirwan Haris; Muhammad Ridwan; Nurkhalis; M. Hustiar Hakim; M. Rizki; Muhammad Khaled Teuku
Journal of Medical Science Vol 2 No 1 (2021): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.582 KB) | DOI: 10.55572/jms.v2i1.17

Abstract

Di Indonesia penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab nomor satu dari seluruh kematian. Provinsi Aceh memiliki prevalensi penyakit jantung di atas rata-rata nasional yaitu 16.6% dibanding 9.2%. Penelitian mengenai profil pasien sindroma koroner akut (SKA) yang merupakan bagian dari PJK belum pernah dilakukan di Provinsi Aceh. Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan profil pasien SKA di Provinsi Aceh sehingga data ini dapat dijadikan indikator pentingnya penanganan SKA serta dijadikan evaluasi kinerja program edukasi masyarakat mengenai penyakit kardiovaskular di Provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan sampel penelitian seluruh pasien SKA pada Januari 2017 hingga Desember 2018. Teknik pengumpulan data adalah total sampling yang diperoleh dari rekam medis. Analisis dan pengolahan data menggunakan SPSS for Windows versi 14. Disimpulkan bahwa pasien yang terbanyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 206 pasien (69%), usia terbanyak yaitu 45─60 tahun dengan 138 kasus (50%), jenis SKA paling dominan adalah UAP/NSTEMI sebanyak 121 kasus dengan Banda Aceh sebagai domisili terbanyak. Karakteristik nyeri dada tipikal paling dominan ditemukan 81.4 % dengan onset >24 jam dan terjadi di malam hari. Merokok merupakan faktor risiko dominan serta keluhan nyeri dada adalah yang terbanyak ditemukan.