PROTON
Vol 4, No 1 (2012)

PENGARUH CAMPURAN BAHAN BAKAR DENGAN PERALATAN ELEKTROMAGNET TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BAKAR BENSIN 3 SILINDER

Suyatno, Agus ( lecture)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2014

Abstract

Methanol (methyl alcohol) yang merupakan keluarga alkohol adalah salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui, sehingga menarik untuk diteliti dalam rangka memanfaatkannya sebagai bahan bakar alternative. Selain penggunaan bahan bakar alternativ pada motor bensin, modifikasi beberapa bagian atau sistem yang dipakai pada motor sangat diperlukan untuk meningkatkan unjuk kerja mesin. Tujuan penelitian ini adalah Untuk Mengetahui variasi campuran bahan bakar dengan peralatan Elektromagnet terhadap emisi gas buang pada motor bakar bensin 3 silinder. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimen, yaitu menggunakan elektromagnetik untuk mengetahui emisi gas buang dari campuran bahan bakar. Penelitian menghasilkan; Dengan menggunakan elektromagnet CO yang di hasilkan meningkat dengan rpm 2500, di karenakan CO2 tambahan Oksigen berkurang sehingga pembakaran tidak sempurna. Dengan menggunakan elecktromagnet pada rpm 2500 CO2 semakn tinggi,maka akan semakin baik dalam ruang bakar pada engine, di karenakan kadar CO berpengaruh terhadap lingkungan. Dengan menggunaka electromagnet HC yang di hasilkan mulai meningkat pada rpm 2500 sehingga AFR seimbang sehingga pembakaran tidak sempurna. Dengan menggunakan electromagnet emisi gas buang O2 rpm 2500 oksigen menurun tidak sebanding dengan CO ( O2<CO2 ) menghasilkan pembakaran tidak sempurna. Dengan titik rpm 1000 Rendahnya efiensi ini merupakan akibat rendahnya kalor di alcohol sehingga titik nyala akibat pembakaran dalam agak terhambat sehingga CO2 menurun menghasilkan tidak sempurna. Dengan menggunakan electromagnet pada HC rpm 1000 semakin tinggi kandungan alcohol dalam bensin HC hasil nya semakin besar dan perbandingan udara sempurna. Dengan menggunakan magnet NOx dengan rpm 2500 meninggkat karean suhu,tekanan meningkat.produksi air kondensat (tawar) dan garam meningkat seiring dengan jumlah tingkat solar distillation. Efisiensi solar still cenderung menurun seiring dengan jumlah tingkat solar distillation. Kualitas air yang dihasilkan, mempunyai keasaman (pH) rata-rata 7 dan cenderung netral, sehingga layak untuk dimanfaatkan manusia. Kandungan garam (Nacl) relatif lebih tinggi dibandingkan dengan garam grasak hasil petani garam.   Kata kunci: putaran, campuran bahan bakar, emisi gas buang.

Copyrights © 2012