Kreativitas dalam pengembangan berbagai hal berbasis komputer tidak hanya berlaku pada wilayah-wilayah kehidupan primer (utama) tetapi merambah juga ke wilayah-wilayah sekunder seperti bidang bahasa daerah. Bahasa daerah yang saat ini keberadaannya terus tersisihkan oleh para pencintanya terus dikembangkan salah satunya dengan memanfaatkan Information and Comunication Technology (ICT). Wujud nyata dari usaha tersebut di antaranya dengan dibuatnya beberapa font aksara daerah, seperti font aksara Sunda. Kemunculan font aksara Sunda ini sangat penting bagi perkembangan bahasa Sunda karena pada dasarnya aksara daerah merupakan alat rekam yang tepatĀ bagi bahasa daerah tersebut (Baidilah dkk., 2008). Hampir di setiap wilayah di Jawa Barat aksara Sunda dapat ditemui pada nama-nama jalan, instansi, ataupun produk-produk kreatif. Kemunculan aksara Sunda di berbagai media tersebut tentunya tidak lepas dari peran font aksara Sunda Unicode (IB80-IBBF) yang mempermudah masyarakat dalam menulis aksara Sunda. Dengan font aksara Sunda, menulis aksara Sunda yang sebelumnya hanya digunakan pada naskah-naskah kuno kini bisa diterapkan pada berbagai media yang berbasis komputer. Font aksara Sunda yang dirintis sejak 2005 saat ini teridentifikasi mengalami beberapa masalah. Salah satu masalah yang ditemukan adalah adanya kesalahan ejaan pada hasil pengetikan yang menggunakan font aksara Sunda. Kesalahan tersebut terindentifikasi karena adanya perbedaan sifat aksara Sunda (bersifat silabik) dengan aksara Latin (bersifat fonetis) yang menjadi basis dalam font komputer.
Copyrights © 2017