TADBIR: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Vol 2, No 1 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan

Model Dakwah LDII Yogyakarta dalam Penguatan Kerukunan Umat Beragama (Ditinjau dari Perspektif Manajemen Dakwah)

Lubis, Halimah (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Sep 2020

Abstract

Dakwah sejatinya bisa memberi kesejukan dan kedamaian bagi masyarakat, karena dengan pesan damai akan membuat setiap kelompok saling menghargai. Model dakwah bisa saja dilakukan dengan berbagai bentuk, namun tujuannya sama, untuk amar makruf nahi munkar. Dalam konteks Indonesia yang plural, baik dari aspek agama, budaya, etnis, pilihan politik dan kepercayaan, ada potensi kerukunan dan sekaligus intoleransi yang cukup besar. Model berdakwah yang dilakukan oleh masing-masing juru dakwah menjadi salah satu faktor penentu terwujudnya kerukunan atau konflik di tengah masyarakat. Ketika dakwah disampaikan dengan damai dan sejuk akan bisa mewujudkan kerukunan di tengah masyarakat. Namun manakala dakwah yang disampikan penuh provokasi, ujaran kebencian dan fitnah, justru akan menimbulkan suasana kebencian, intoleransi dan konflik.Model dakwah di lingkungan umat Islam sendiri cukup bervariasi sesuai dengan visi misi masing-masing ormas Islam. Berbagai ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, al Wasliyah, FPI, hingga LDII memiliki model yang berbeda. Ada model dakwah yang toleran, terbuka, keras hingga tertutup. Pemerintah juga berusaha di tengah berbagai perbedaan yang ada agar mengutamakan kerukunan. Mengutamakan kerukunan dalam konteks berbangsa dan bernegara menjadi tujuan utama. Ada tiga model kerukunan yang menjadi kebijakan pemerintah, yaitu kerukunan internal umat beragama, kerukunan antarumat beragama dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah. Kata kunci untuk mewujudkan kerukunan tersebut diperlukan dialog secara kontiniu. Melalui dialog akan bisa dihindari kebencian, kecurigaan dan fitnah.Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)  Yogyakarta sebagai salah satu ormas keagamaan di Indonesia sering dinilai memiliki model dakwah  yang khas dan agak tertutup. Namun sesungguhnya mereka konsisten dengan Pancasila dan selalu mendukung kebijakan pemerintah. Manajemen dakwah yang dilakukan LDII bisa saja berbeda dengan ormas Islam yang lain, namun tujuannya sama untuk amar makruf nahi munkar.  Perbedaan dalam model dakwah tentu tidak perlu membuat kecurigaan, ujaran kebencian  dan fitnah. Apalagi kita sering bicara tentang Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejatinya Pancasila tidaklah hanya sekedar permainan retorika, namun haruslah diwujudkan dalam kehidupan nyata. Bagaimana kita bisa mengaktualisasikan Pancasila dengan baik dan konsisten, kalau dalam menyikapi perbedaan masih sering terjebak dengan ujaran kebencian. Untuk itu komitmen menjaga kerukunan di tengah berbagai perbedaan yang ada haruslah menjadi perioritas semua komponen bangsa.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

Tadbir

Publisher

Subject

Religion Humanities Social Sciences

Description

TADBIR: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan merupakan wadah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Jurnal ini memiliki skop dan fokus pada Manajemen Dakwah (Tabligh, Cerama, Khotbah dan Kegiatan Dakwah atau Syiar Islam ...