cover
Contact Name
Darwin
Contact Email
jurnaltadbir123@gmail.com
Phone
+6282361377086
Journal Mail Official
jurnaltadbir123@gmail.com
Editorial Address
Jl. H.T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan Telp. (0634)22080.
Location
Kota padangsidimpuan,
Sumatera utara
INDONESIA
TADBIR: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
ISSN : 27216012     EISSN : 2715811X     DOI : -
TADBIR: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan merupakan wadah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Jurnal ini memiliki skop dan fokus pada Manajemen Dakwah (Tabligh, Cerama, Khotbah dan Kegiatan Dakwah atau Syiar Islam lainnya), Manajemen Travel Haji dan Umrah (Kajian Usaha Travel Haji dan Umrah dalam perspektif Manajemen Dakwah, Wisata Halal), dan Manajemen Dana Umat, ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf), Manajemen Kelembagaan Islam dan aplikasi manajemen Islam dalam lembaga-lembaga konvensional. Selainjutnya urnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun yakni pada bulan Juni dan Desember. Alamat redaksi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jl. H.T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan Telp. 0634 - 22080. Penulis dapat mensubmit langsung artikelnya di sistem Open Journal System (OJS) pada http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/Tadbir
Articles 80 Documents
Analisis Tematik Subjek Dakwah Dalam Al-Quran Dianto, Icol
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 1, No 1 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Da'wah is an activity to invite people to go straight (right path) based on the Quran and Sunnah of the Prophet. Da'wah gets its existence in the Quran that appears with various variants. This article aims to uncover the variants of the word preaching in the Quran by using thematic analysis of the subject of preaching in the Quran. The study results show that in the Quran the da'wah was carried out by God, angels, demons and humans. Da'wah subjects from the human class can be carried out by believers, Mushrikin and liars. Furthermore, the da'wah subjects of the human group appear in groups, and institutions: formal and informal. From the discussion on the subject of da'wah, the subject of that da'wah is essentially the prophet who is in the Quran.Keywords: Dai, Missionary, Da'wah Subjects, Ulama.AbstrakDakwah merupakan kegiatan mengajak manusia ke jalan lurus (sirath al-mustaqim) berdasarkan panduan al-Quran dan Sunnah Nabi. Dakwah mendapatkan eksistensinya dalam al-Quran yang muncul dengan berbagai variannya. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap varian kata dakwah dalam al-Quran dengan menggunakan analisis tematik subjek dakwah dalam al-Quran. Hasil kajian menunjukan bahwa dalam al-Quran dakwah itu dilakukan oleh Allah, malaikat, setan dan manusia. Subjek dakwah dari golongan manusia dapat dilakukan oleh mukminin, musyrikin dan pendusta. Selanjutnya, subjek dakwah dari golongan manusia muncul dalam bentuk berkelompok, dan lembaga: formal dan non-formal. Dari pembahasan tentang subjek dakwah, yang menjadi subjek dakwah itu pada hakikatnya adalah nabi yang berakhlakan al- Quran.Kata Kunci: Dai, Mubaligh, Subjek Dakwah, Ulama.
Dinamika Dakwah dan Politik Islam di Malaysia (Kajian Manajemen Dakwah dan Politik Partai Islam PAS ) Hamdan Daulay; Nor Suzylah binti Sohami
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 1 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/tad.v2i1.2482

Abstract

Malaysia memiliki gerakan dakwah dan politik Islam yang dinamis dengan etnis Melayu sebagai penggerak utama. Ada dua partai utama yang berbasis massa Melayu dan Islam di negera ini, yaitu UMNO dan PAS. Partai UMNO merupakan partai nasionalis berbasis etnis Melayu, namun mengajak etnis Cina dan India dalam Barisan Nasional sebagai kekuatan politiknya. Sementara PAS meruapakan partai Islam yang berbasis massa Melayu dan memiliki semangat  dakwah yang idealis. Sejak Merdeka dari Inggris tahun 1957, kekuatan politik Malaysia selalu didominasi UMNO, kecuali pada pemilu 2018, UMNO kalah dengan Pakatan Harapan yang dipimpin oleh Mahathir Mohammad. Sementara PAS lebih sering menjadi partai oposisi yang konsisten melakukan gerakan dakwah.Bagi partai Islam Malaysia (PAS), dakwah dan politik menjadi bagian yang tak terpisahkan, keduanya saling mendukung untuk mencapai tujuan yang maksimal. Diperlukan manajemen dakwah yang baik agar pesan dakwah bisa diterima masyarakat. demikian pula halnya dalam gerekan politik Islam yang dilakukan oleh PAS relevan dengan nilai-nilai dakwah untuk mmenyanpaikan amar makruf nahi munkar. Manajemen dakwah dan gerakan politik Islam yang dilakukan PAS  dikelola dengan perencanaan yang baik, pengorganisian, penggerakan dan kontrol (eveluasi). Dengan demikian target yang direncanakan  bisa terukur dari waktu ke waktu.Ada persaingan dakwah dan politik yang dihadapi PAS dalam menyampaikan pesan dawah di masyarakat. PAS bersaing keras dengan UMNO sebagai partai yang sama-sama berbasis massa Melayu. Gerakan politik PAS yang identik dengan gerakan dakwah, mimiliki pola yang sama dengan UMNO untuk meraih dukungan massa Melayu. Di Malaysia ada pemahaman yang kuat bahwa Melayu identik dengan Islam, sehingga pendekatan yang tepat dengan masyarakat Melayu adalah dengan pendekatan dakwah.  Sejarah mencatat bahwa gerakan politik dan dakwah yang dilakukan PAS di Malaysia mengalami pasang surut. Walaupun secara politik PAS belum bisa meraih kemenangan, namun dalam gerakan dakwah cukup besar keberhasilan yang diraih. Manajemen dakwah yang dilakukan PAS cukup berhasil dalam menanamkan nilai-nilai Islam bagi masyarakat muslim Malaysia.
Pembelajaran Berbasis Masalah: Suatu Langkah Manajemen Pembelajaran dalam Menggali Kreativitas Belajar Eviyanti, Yuli
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 2 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen pembelajaran ialah bentuk pengelolaan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan jalannya proses pembelajaran. Dalam hal ini, terdapat tiga komponen mendasar dalam manajemen pembelajaran. Manajemen pembelajaran diperlukan untuk menjamin ketercapaian hasil pembelajaran yang berkualitas. Guna mencapai tujuan yang telah ditentukan, upaya yang maksimal perlu diterapkan dalam setiap rangkaian dari manajemen pembelajaran. Salah satu diantaranya adalah menerapkan konsep ataupun strategi pembelajaran yang tepat.  Melalui artikel ini, penulis melihat bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah dalam tahapan pelaksanaan pembelajaran dapat memberikan sumbangsih yang positif bagi ketercapain hasil belajar, tepatnya pada aspek kreativitas belajar. Pembelajaran berbasis masalah mengarahkan siswa untuk memiliki kemampuan memahami dan menalar yang maksimal dan tepat sebagai upaya memecahkan masalah pembelajaran. Dengan kata lain, aspek konitif siswa akan berkembang dengan baik dalam pembelajaran berbasis masalah, sebab siswa diarahkan untuk mampu berpikir secara kreatif dan kritis dalam menemukan solusi terhadap masalah pembelajarannya. Hal ini terlihat jelas dari langkah-langkah aktivitas pembelajaran dalam pembelajaran berbasis masalah, seperti: 1). Orientasi siswa pada masalah; 2). Mengorganisasikan siswa untuk belajar; 3). Membimbing penyelidikan secara individual maupun kelompok; 4). Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan 5). Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.  
Kebijakan Kerukunan Multikultur Dalam Merajut Toleransi Umat Beragama (Studi atas Pemolisian Kasus Azan di Tanjung Balai Sumatera Utara ) Daulay, Hamdan
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 1, No 2 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wacana tentang kerukunan dan toleransi sudah menjadi pembicaraan panjang di Indonesia. Kerukunan di tengah multikultur yang ada di tanah air menjadi modal penting penguat persatuan. Sejarah kelam bangsa ini yang terpuruk dalam belenggu penjajahan adalah karena rapuhnya persatuan. Perbedaan, manakala dikelola dengan baik akan bisa menjadi dinamika yang indah, bagaikan bunga di taman yang dihiasi dengan berbagai warna. Demikian pula sebaliknya, manakala perbedaan salah kelola, akan bisa menjadi prahara yang menakutkan dan akan membuat sesama anak bangsa terjebak dalam konflik berkepanjangan. Prahara yang menakutkan atau taman yang indah dalam kehidupan, merupakan suatu pilihan. Namun bagi masyarakat yang menghargai nilai-nilai budaya dan keindahan, tentulah akan memilih taman yang indah, yaitu kondisi masyarakat yang penuh warna, namun saling menghargai dan penuh toleransi.Penelitian tentang kebijakan kerukunan multikultur, perlu terus dilanjutkan, karena  kerukunan akan berjalan dinamis sesuai dengan kondisi perkembangan budaya masyarakat. Kerukunan yang terusik di Tanjung Balai misalnya karena kasus azan menjadi diskusi yang menarik. Masyarakat Tanjung Balai yang selama toleran dan rukun  berubah menjadi pemarah, tentu menarik untuk diteliti.  Dari kasus azan yang menjadikan Meiliana tersangka cukup menarik dan banyak pelajaran yang bisa diambil untuk penguatan kerukunan umat beragama. Perlu saling memahami dan menghargai di tengah perbedaan yang ada agar terwujud toleransi dan kerukunan yang kokoh. Kebijakan kerukunan multikultural sesungguhnya sudah menjadi kebijakan nasional yang sudah dilakukan sejak lama. Walaupun berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai dialog agama secara kontiniu, namun potensi konflik selalu ada di tengah masyarakat. Dalam kasus Tanjung Balai, faktor media sosial yang ikut andil menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian menjadi bagian penting pemicu munculnya kemarahan massa. Ketika setiap orang yang menggunakan media sosial berperan sebagai wartawaan dan begitu saja menyebarkan berita tanpa mencermati kebenarannya tentu sangat berbahaya. Untuk menciptakan kondsi rukun dan damai di masyarakat, bisa dipengaruhi oleh jujur tidaknya pemberitaan yang dibuat oleh media. Manakala media menyampaikan berita yang jujur bisa menjadi bagian dari penguatan kerukunan. Namun manakala media menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian dan fitnah akan menyesatkan dan menjadi prahara dan konflik bagi masyarakat.
Kebangkitan Dakwah Islam di Patani Selatan Thailand Fikri, Sholeh
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 2 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Majlis Agama Islam Patani berfungsi sebagai lembaga wakil pemerintah bagi masyarakat Muslim Patani terutama di bidang Agama. Dengan adanya lembaga keagamaan seperti Majlis Agama Islam Patani saat ini, kegiatan dakwah dapat berjalan dan mengembangkan dalam bidang keagamaan, pendidikan dan sosial kemasyarakatan berubah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja kegiatan dakwah Lembaga Majlis Agama Islam Patani, Strategi pengembangan dakwah yang dilakukan lembaga Majlis Agama Islam Patani, dan apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan strategi dakwah Islam oleh Majlis Agama Islam Patani terhadap Masyarakat Melayu Patani selatan Thailand di dalam era konflik saat ini. Metode yang di kembangkan adalah metode kualitatif dengan analisis data diskriptif. Adapun proses pengumpulan data melalui Observasi, Interview, dan Dokumentasi. Hasil yang didapati dalam kajian ini bahwa Majelis Agama Islam Patani telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mengembangkan dakwah Islamiah di masyarakat Patani antara lain yaitu dengan mengadakan pengembangan dakwah di bidang keagamaan seperti mengajar di masjid, siaran radio, dan kegiatan hari kebesaran Islam, bidang pendidikan seperti membina Taman Didikkan Kanak-kanan TADIKA, kursus guru dan kursus bahasa, dan bidang kemasyarakatan seperti kursus nikah, mengurus keberangkatan haji dan umrah, bantuan musibah, kepedulian anak yatim, dan kursus mu’alaf. 
Mesjid dalam Meningkatkan Keagamaan Masyarakat Melalui Majelis Taklim di Kota Padangsidimpuan Kamaluddin, M.Ag, Kamaluddin
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 1, No 1 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Through interviews, case studies, and activities in the City of Padangsidimpuan, North Sumatra has many functions, especially in worship, da'wah, and social affairs. Functions in economic development and public health have not been given priority because of the limited human resources and BKM insights. Knowing Padangsidimpuan religious community it is very important to improve the academic skills and competencies of mosque managers to accelerate the world community and the hereafter.Keywords: Function, Mosque, Majelis Taklim, Religious Community. AbstrakMelalui wawancara, studi kasus, dan kegiatan di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara memiliki banyak fungsi, terutama dalam ibadah, dakwah, dan urusan sosial. Fungsi dalam pembangunan ekonomi dan kesehatan masyarakat belum mendapat prioritas karena terbatasnya sumber daya manusia dan wawasan BKM. Mengenal komunitas agama Padangsidimpuan maka sangat penting untuk meningkatkan keterampilan akademik dan kompetensi pengelola masjid untuk mempercepat komunitas dunia dan akhirat.Kata Kunci: Fungsi, Masjid, Majelis Ta’lim, Kelompok Keagamaan.
Lesbian, Guy, Biseksual dan Transgender (LGBT) Sebagai Penyakit Sosial Amran, Ali
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 1, No 2 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Social facts existence of some behavior and tendency deviate from social norm is effect and influence of development of time and social change which more and more quickly. So that there are many behaviors of some members of the community that are no longer in accordance with existing community norms. Lesbian, Guy, Bisexual, Transgender (LGBT) is one of the social facts that can be categorized as a social disease. So there must be efforts to react at least have the perception that the phenomenon is a social disease that should be avoided and overcome. Fakta sosial keberadaan beberapa perilaku dan kecenderungan yang menyimpang dari norma social merupakan efek dan pengaruh perkembangan jaman dan perubahan sosial yang makin cepat. Sehingga banyak terdapat perilaku-perilaku sebagian warga masyarakat yang bertentangan dengan norma-norma sosial di dalam masyarakat. Lesbian,Guy, Biseksual, Transgender (LGBT) merupakan salah satu dari fakta sosial yang dapat dikategorikan sebagai penyakit sosial.  Maka harus ada upaya menyikapinya minimal memiliki persepsi bahwa fenomena tersebut merupakan penyakit sosial yang harus dihindari dan diatasi.
Problematika Manajemen Masjid Al-Ikhlas Di Desa Marlaung Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Padang Lawas Utara Na-Aqeel, Chandra Simamora
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 1 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang masalah penelitian ini adalah dari hasil observasi yang peneliti lihat di Masjid Al-Ikhlas Desa Marlaung Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Padang Lawas Utara bahwa yang menjadi permasalahan dalam masjid dimana kepengurusan masjid kurang memahami sebenarnya bagaimana manajemen masjid yang sebenarnya sehingga membuat kepegurusan dari Masjid Al-Ikhlas tidak tau apa yang seharusnya mereka lakukan. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apa saja problematika yang terjadi di Masjid Al-Ikhlas Desa Marlaung Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Padang Lawas Utara serta bagaimana upaya mengatasi masalah yang terjadi di Masjid Al-Ikhlas Desa Marlaung Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Padang Lawas Utara. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui apa saja problematika yang terdapat di Masjid Al-Ikhlas serta mengetahui upaya kepengurusan dalam mengatasi masalah yang ada di Masjid Al-Ikhlas Desa Marlaung Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Padang Lawas Utara. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan sebenarnya di lapangan secara murni dan apa adanya di lapangan. Sumber data terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu kepengurusan Masjid Al-Ikhlas Desa Marlaung 7 orang sedangkan sumber data sekunder yaitu masyarakat Desa Marlaung Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Padang Lawas Utara 6 orang. Instrumen pengumulan data terdiri dari wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepengurusan di Masjid Al-Ikhlas Desa Marlaung bahwa problematika yang terjadi di Masjid Al-Ikhlas ialah yang mana kepengurusan Masjid tidak mengetahui sebenarnya fungsi masjid dan fungsi kepengurusan masjid, kepengurusan masjid hanya sibuk dengan pekerjaan masing- masing sehingga tidak ada waktu untuk melaksanakan tugasnya masing- masing. Adapun usaha atau solusi atas permasalahan kepengurusan Masjid yaitu diharapkan kepada kepengurusan masjid mengetahui tugas dan fungsi dari masing- masing pengurus, serta antara pengurus dan masyarakat Marlaung bermusyawarah untuk setiap keputusan yang diambil untuk kemajuan Masjid Al- Ikhlas dan Desa Marlaung. Kata Kunci : Problematika, dan Manajemen
Analisis Kekuatan dan Kelemahan Kegiatan Dakwah Forum Komunikasi Islam Rabbani Universitas Andalas Padang Yummil Hasan, Muhammad Jufri
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 1, No 1 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SWOT analysis of the FKI Rabbani missionary activities of AndalasUniversity (UNAND) Padang City was applied in every missionary activity carriedout in the UNAND campus environment. Can be seen on internal factors andexternal factors. From the internal factors of the FKI Rabbani University ofAndalas University (UNAND), the city of Padang which consists of two points,namely strengths and weaknesses, that the strength of the FKI Rabbani Universityof Andalas University (UNAND) in the city of Padang lies in financial resourcesoriginating from the Rector, the Alumni Council contribution, and donationscaretaker. Human resources, administrators are given guidance and ongoingtraining, so they are able to manage the course of campus missionary activities.Technology resources, administrators broadcast propaganda through social media,such as Facebook, Instagram. And information resources, from the Islamic StudyForum (FSI) Faculty of Andalas University (UNAND). While in terms ofweakness, it can be seen from the facilities and infrastructure, namely infocus. Lowmanagerial skills, such as the lack of communication among fellow management.Skills that are not in accordance with market demands, such as the need forpreaching to students is to use infocations and lecture materials. Products that areless desirable, such as the implementation of closed room activities.Keywords: Analysis, SWOT, Da'wahAbstrakAnalisis SWOT kegiatan dakwah FKI Rabbani Universitas Andalas(UNAND) Kota Padang diterapkan dalam setiap kegiatan dakwah yang dilakukandi lingkungan kampus UNAND. Dapat dilihat pada faktor internal dan faktoreksternal. Dari faktor internal FKI Rabbani Universitas Andalas (UNAND) kotaPadang yang terdiri dari dua poin yaitu kekuatan dan kelemahan, bahwa kekuatanFKI Rabbani Universitas Andalas (UNAND) kota Padang terletak pada sumberdaya keuangan yang berasal dari pihak Rektorat, sumbangan Dewan Alumni, sertasumbangan pengurus. Sumber daya manusia, pengurus diberikan pembinaan danpelatihan-pelatihan yang berkelanjutan, sehingga mampu mengelola jalannyakegiatan dakwah kampus. Sumber daya teknologi, pengurus menyiarkan dakwahmelalui media sosial, seperti facebook, instagram. Dan sumber daya informasi, dariForum Studi Islam (FSI) Fakultas selingkup Universitas Andalas (UNAND).Sedangkan dari segi kelemahan terlihat dari sarana dan prasarana, yaitu infokus.Kemampuan manajerial yang rendah, seperti masih kurangnya komunikasi sesamapengurus. Keterampilan yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, seperti kebutuhandakwah kepada mahasiswa adalah menggunakan media infokus dan bahan matericeramah. Produk yang kurang diminati, seperti pelaksanaan kegiatan diruangantertutup.Kata Kunci: Analisis, SWOT, Dakwah
Model Dakwah LDII Yogyakarta dalam Penguatan Kerukunan Umat Beragama (Ditinjau dari Perspektif Manajemen Dakwah) Lubis, Halimah
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 1 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dakwah sejatinya bisa memberi kesejukan dan kedamaian bagi masyarakat, karena dengan pesan damai akan membuat setiap kelompok saling menghargai. Model dakwah bisa saja dilakukan dengan berbagai bentuk, namun tujuannya sama, untuk amar makruf nahi munkar. Dalam konteks Indonesia yang plural, baik dari aspek agama, budaya, etnis, pilihan politik dan kepercayaan, ada potensi kerukunan dan sekaligus intoleransi yang cukup besar. Model berdakwah yang dilakukan oleh masing-masing juru dakwah menjadi salah satu faktor penentu terwujudnya kerukunan atau konflik di tengah masyarakat. Ketika dakwah disampaikan dengan damai dan sejuk akan bisa mewujudkan kerukunan di tengah masyarakat. Namun manakala dakwah yang disampikan penuh provokasi, ujaran kebencian dan fitnah, justru akan menimbulkan suasana kebencian, intoleransi dan konflik.Model dakwah di lingkungan umat Islam sendiri cukup bervariasi sesuai dengan visi misi masing-masing ormas Islam. Berbagai ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, al Wasliyah, FPI, hingga LDII memiliki model yang berbeda. Ada model dakwah yang toleran, terbuka, keras hingga tertutup. Pemerintah juga berusaha di tengah berbagai perbedaan yang ada agar mengutamakan kerukunan. Mengutamakan kerukunan dalam konteks berbangsa dan bernegara menjadi tujuan utama. Ada tiga model kerukunan yang menjadi kebijakan pemerintah, yaitu kerukunan internal umat beragama, kerukunan antarumat beragama dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah. Kata kunci untuk mewujudkan kerukunan tersebut diperlukan dialog secara kontiniu. Melalui dialog akan bisa dihindari kebencian, kecurigaan dan fitnah.Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)  Yogyakarta sebagai salah satu ormas keagamaan di Indonesia sering dinilai memiliki model dakwah  yang khas dan agak tertutup. Namun sesungguhnya mereka konsisten dengan Pancasila dan selalu mendukung kebijakan pemerintah. Manajemen dakwah yang dilakukan LDII bisa saja berbeda dengan ormas Islam yang lain, namun tujuannya sama untuk amar makruf nahi munkar.  Perbedaan dalam model dakwah tentu tidak perlu membuat kecurigaan, ujaran kebencian  dan fitnah. Apalagi kita sering bicara tentang Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejatinya Pancasila tidaklah hanya sekedar permainan retorika, namun haruslah diwujudkan dalam kehidupan nyata. Bagaimana kita bisa mengaktualisasikan Pancasila dengan baik dan konsisten, kalau dalam menyikapi perbedaan masih sering terjebak dengan ujaran kebencian. Untuk itu komitmen menjaga kerukunan di tengah berbagai perbedaan yang ada haruslah menjadi perioritas semua komponen bangsa.