Dalam beberapa tahun terakhir, kehadiran jasa transportasi daring memberikan keberagaman dan kemudahan akses bagi masyarakat dalam menggunakan transportasi publik, serta kesempatan untuk membandingkan tarif yang ditawarkan. Ada dua perusahaan jasa transportasi daring utama di Indonesia, yaitu Gojek dan Grab. Metode penelitian yang digunakan adalah metode AHP. Tahapan pengumpulan data dimulai dengan membagikan kuesioner ke 107 responden masyarakat, selanjutnya data diolah menggunakan alat analisis Analytical Hierarcht Process (AHP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria, sub-kriteria, dan alternatif yang dipilih dalam pengambilan keputusan aplikasi jasa transportasi daring menggunakan metode AHP. Hasil kuesioner dan hasil pengolahan data menggunakan metode AHP menunjukkan bahwa kriteria kualitas menjadi prioritas utama dalam memilih aplikasi jasa transportasi daring dengan nilai bobot 0,34 atau 34%, diikuti kriteria kepercayaan merek (29%), kriteria cara penggunaan (27%), dan kriteria citra merek (10%). Sub-kriteria yang menjadi prioritas utama dalam memilih aplikasi jasa transportasi daring dimulai dari kriteria cara penggunaan adalah sub-kriteria mudah digunakan dengan nilai bobot 0,67 atau 67%. Dari kriteria kualitas adalah sub-kriteria responsif dengan nilai bobot 0,2825 atau 28,25%. Dari kriteria citra merek adalah sub-kriteria kekuatan dengan nilai bobot 0,56 atau 56%. dan dari kriteria kepercayaan merek adalah sub-kriteria kompetensi dengan nilai bobot 0,68 atau 68%. Berdasarkan kriteria dan sub-kriteria yang ditentukan, Gojek menjadi prioritas dalam memilih aplikasi jasa transportasi daring dengan nilai bobot sebesar 0,58 atau 58% dan Grab sebesar 0,42 atau 42%.
Copyrights © 2020