Apartemen Grand Sagara terletak di Jalan Tambak Wedi, Surabaya. Apartemen ini direncanakan terdiri atas 50 lantai tanpa basement. Nilai SPT rata-rata pada tanah kedalaman 0 – 15 meter di lokasi proyek adalah sebesar 9 sehingga dapat dikategorikan sebagai tanah pasir lepas. Kondisi ini menyebabkan tanah pada lokasi proyek berpotensi mengalami likuifaksi apabila terjadi gempa, dimana pada lokasi tersebut diketahui nilai PGA adalah sebesar 0,322 g (puskim.pu.go.id). Untuk itu diperlukan perencanaan pondasi dengan memperhatikan potensi likuifaksi dan perencanaan perbaikan tanah yang dapat mengurangi potensi likuifaksi. Dari analisis yang dilakukan, diketahui bahwa tanah pada kedalaman 0.0–15.0 meter berpotensi mengalami likuifaksi. Perbaikan tanah sedalam 15 (lima belas) meter dengan menggunakan metode vibrokompaksi jenis alat BJV130 dengan spacing sebesar 2,5 meter dapat menghasilkan peningkatan nilai SPT rata-rata dari 9 (sembilan) dengan konsistensi tanah pasir lepas menjadi 20 (dua puluh) dengan konsistensi tanah pasir medium. Jenis pondasi bored pile yang dikombinasi dengan pondasi rakit direncanakan untuk masing-masing bagian gedung. Hasil perencanaan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kedalaman dari bored pile yaitu lebih dalam 1.0 meter untuk kondisi tanah yang tanpa perbaikan. Hanya saja, biaya perbaikan tanah yang mahal menyebabkan pondasi bored pile tanpa perbaikan tanah tetap lebih murah dari pada pondasi bored pile dengan perbaikan tanah. Total biaya pekerjaan pondasi tanpa perbaikan tanah adalah Rp 23.502.896.918,00, sedangkan biaya pekerjaan pondasi dengan perbaikan tanah adalah sebesar Rp 28.991.248.358,00.
Copyrights © 2020