Hasil survei pendahuluan menemukan bahwa wanita yang telah menjalani operasi sectio Caesaria telah direkomendasikan oleh dokter dan perawat untuk mengkonsumsi putih telur. Tahap akhir dari fase inflamasi tidak menunjukkan tanda-tanda kemerahan, hangat pada kulit, edema dan nyeri pada hari ketiga. Namun, beberapa orang tidak mempercayainya karena pasien tidak mengetahui manfaat dari konsumsi telur untuk mempercepat penyembuhan luka. Selain itu, persepsi yang berkembang di masyarakat menyatakan bahwa makanan yang mengandung protein seperti telur akan membuat jahitan menjadi gatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi putih telur terhadap penyembuhan luka pasca operasi sectio Caesarea di ruang nifas Rumah Sakit Patar Asih Lubuk Pakam. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain Quasi Experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah 20 ibu post op sectio ceaseria pada hari pertama setelah operasi di Rumah Sakit Patar Asih Lubuk Pakam. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dan metode pengumpulan data adalah observasi. Analisis data dengan menggunakan uji paired samples t-test. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh statistik p-value ≤ 0,05 yaitu, p = 0,008, yang berarti ada pengaruh mengonsumsi putih telur pada penyembuhan luka pasca operasi sectio Caesaria. Dianjurkan untuk menggunakan putih telur sebagai terapi diet pada pasien pasca Sectio Caesarea.
Copyrights © 2020