Trauma pada gigi permanen immature dengan pulpa terbuka dapat menyebabkan inflamasi pulpa akibat terjadi perubahan sirkulasi darah pulpa, yaitu terjadi dilatasi pembuluh darah kapiler, diikuti edema pulpa. Laporan kasus ini bertujuan untuk memaparkan keberhasilan penggunaan MTA (Mineral Trioxide Aggregate) sebagai bahan apeksifikasi, dilanjutkan restorasi veneer direk resin komposit pada gigi insisivus sentralis kanan dan kiri maksila. Pasien wanita berusia 19 tahun dirujuk ke RSGM Prof. Soedomo oleh dokter gigi sebelumnya untuk merawatkan gigi depan atas yang patah 10 tahun yang lalu karena terbentur benda keras. Seminggu yang lalu gusi pada gigi tersebut bengkak dan sakit. Berdasarkan pemeriksaan subjektif, objektif, dan radiografis ditetapkan diagnosis gigi insisivus sentralis kanan maksila dan gigi insisivus sentralis kiri maksila adalah fraktur Ellis Kelas I, nekrosis pulpa disertai abses periapikal dan apeks terbuka. Rencana perawatan pada kasus ini yaitu dilakukan trepanasi,preparasi saluran akar teknik konvensional, apeksifikasi dengan MTA, obturasi dengan guta perca, dan dilanjutkan restorasi veneer direk resin komposit sesuai analisis estetik serta hasil mock up. Prognosis kasus ini adalah baik. Hasil evaluasi klinis pasca perawatan, pasien menyatakan tidak ada keluhan bengkak dan sakit, serta merasa puas dengan perawatan yang telah dilakukan. Kesimpulan hasil perawatan yaitu tindakan apeksifikasi dengan MTA dapat mempersingkat waktu kunjungan karena terbentuknya barier apikal, sehingga restorasi akhir dapat segera dilakukan.
Copyrights © 2018