Nature: National Academic Journal of Architecture
Vol 8 No 1 (2021): Nature

ANALISIS PERFORMA MODEL ECO-COOLER SEBAGAI ALTERNATIF BUKAAN ALAMI

Niniek Pratiwi (Teknik Arisitektur, Universitas Negeri Gorontalo)
Sri Sutarni Arifin (Teknik Arisitektur, Universitas Negeri Gorontalo)



Article Info

Publish Date
28 Jun 2021

Abstract

Abstrak_ Konsumsi nergi listrik nasional terus mengalami peningkatan. Pada 2015 konsumsi listrik sebesar 910 kilowat jam (kWh) per kapita, kemudian meningkat menjadi 1.084 kWh/kapita pada 2019. Di Indonesia, Hermanto,dkk (2005) menyebut sekitar 60% konsumsi listrik hotel di Jakarta digunakan untuk memasok energi mesin AC. Oleh karena itu, usaha penghematan energi yang berkaitan dengan pendinginan ruangan akan berdampak signifikan terhadap usaha penghematan energi di dunia. Salah satu contohnya  yakni penggunaan Eco-Cooler.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa performa dari model Eco-Coolersebagai alternative bukaan alami. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen dengan tahapan pengukuran kemudian disimulasikan dengan menggunakan aplikasi Ansysdan dianalisis secara analisis statistik deskriptif. Hasilpengukuran menujukkan bahwa semakin besar perbandingan inletterhadapoutlet maka distribusi kecepatan aliran angin lebih baik. Sementara untuk simulasi bisa ditarik kesimpulan bahwa model C, merupakan model yang lebih baik dibanding model A dan B. Model C mampu membuat jangkauan angin terpanjang yaitu sekitar 2,77 meter dan memiliki kecepatan angin minimum paling besar  berkisar 0,499 m/s dan posisi Eco-Cooler denganketinggian 100 cm memilikijangkauanangin yang lebih baik daripada yang lainnya.Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan antara model tersebut dengan jendela yang dipakai pada umumnya. Kedepannya, Eco-Cooler diharapkan mampu menjadi alternative bukaan alami.Kata kunci: Eco-Cooler; Ansys; Angin, Energi Terbarukan. Abstract_ National electricity consumption continues to increase. In 2015, electricity consumption was 910-kilowatt hours (kWh) per capita, then has risen to 1,084 kWh / capita in 2019. In Indonesia, Hermanto et al. (2005) stated that around 60% of hotel electricity consumption in Jakarta had been used to supply AC engine energy. Therefore, energy-saving efforts related to room cooling will significantly impact energy-saving measures in the world. One example is the use of the Eco-Cooler. This research aims to analyze the performance of the Eco-Cooler model as an alternative to natural openings. This research is a quantitative research using experimental methods with measurement stages then simulated using the Ansys application and analyzed by descriptive statistical analysis. The measurement results show that the greater the inlet to outlet ratio, the better the wind speed distribution. As for the simulation, it can be concluded that model C is a better model than models A and B. Model C can make the most extended wind range, which is about 2.77 meters and has the greatest minimum wind speed of 0.499 m / s, and the Eco- position. Coolers with a height of 100 cm have better wind coverage than others. Based on these results, further research can be conducted to compare the model with the windows used in general. In the future, the Eco-Cooler is expected to be an alternative to natural openings.Keywords: Eco-Cooler; Ansys; Wind; Renewable Energy.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

nucturenature

Publisher

Subject

Aerospace Engineering Arts Humanities Engineering Industrial & Manufacturing Engineering Other

Description

NATURE: National Academic Journal of Architecture (P-ISSN: 2302-6073, E-ISSN:2579-4809) adalah publikasi ilmiah untuk topik penelitian dan kritik yang tersebar luas dalam studi Desain ...