Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Vol 6, No 3 (2020): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer

PEMAKAIAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM UNTUK PEMETAAN EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR LIMBAH DI KABUPATEN KARANGASEM

Affan Irfan Fauziawan (Unknown)
I Made Agus Wirahadi Putra (Unknown)
Ratna Kartika Wiyati (Unknown)



Article Info

Publish Date
15 Jan 2021

Abstract

ABSTRACTWaste production increases with the increase in population, urbanization rate and people’s income. Solid waste is a contributor to greenhouse gas (GHG) emissions which can cause global warming. At the Conference of Parties 25 (COP 25) in Madrid 2019, the Indonesian government is still commited to reducing GHG emissions and working to reduce/limit the increase in temperature below 1.50C. Karangasem regency is an area located in the eastern part of Bali Island, which administratively is one of the regency in Bali Province. The population of Karangasem regency in 2018 based on results of population registration was 414,800 people. The population is spread across 8 sub-districs with the population growth rate in Karangasem averaging 0.88% per year. The distribution of the population will be directly proportional to the distribution of solid waste produced. The method for calculating municipal solid waste will be carried out using the First Order Decay method contained in the IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Guidelines. From the calculation results, GHG emission have been obtained in each sub-district in Karangasem regency. Total GHG emission in 2019 amounted to 11,764 tonnes of CO2-e. Mapping the area in Karangasem district to determine the amount of waste produced by each district is deemed necessary as a mitigation effort to be implemented. In this study, a mapping of each sub-district was carried out on the basis of Geographical Information System (GIS). It is necessary to carry out a GHG inventory at the district level, to determine how much GHG emission are generated from the waste sector. After the GHG emission in known, a mapping of each sub-district will be made to determine the level of emission produced, so that this GHG emission reduction mitigation action will focus more on the sub-districts that produce the most emission first followed by other sub-districts.Keywords: Waste, GHG Inventory, First Order Decay, Geographic Information System.ABSTRAKProduksi limbah meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat urbanisasi dan pendapatan masyarakat. Sampah merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) yang dapat menyebabkan adanya pemanasan global (global warming). Pada Conference of Parties 25 (COP 25) di Madrid tahun 2019, pemerintah Indonesia masih berkomitmen untuk dapat menurunkan emisi gas rumah kaca dan berupaya untuk mengurangi/membatasi peningkatan suhu dibawah 1,50C. Kabupaten Karangasem, merupakan daerah yang berada di belahan timur Pulau Bali, yang secara administratif merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah Provinsi Bali. Jumlah penduduk Kabupaten Karangasem pada tahun 2018 berdasarkan hasil registrasi penduduk adalah 414.800 jiwa. Jumlah penduduk tersebut tersebar dalam 8 kecamatan dengan angka pertambahan penduduk di Karangasem rata-rata 0,88% per tahun. Sebaran jumlah penduduk akan berbanding lurus dengan sebaran limbah padat yang dihasilkan. Metode penghitungan limbah padat kota akan dilakukan dengan menggunakan metode First Order Decay yang terdapat pada IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Guidelines. Dari hasil perhitungan telah didapatkan emisi GRK di tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Karangasem. Total emisi GRK pada tahun 2019 yaitu sebesar 11.764 ton CO2-e. Pemetaan wilayah di kabupaten392 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 6, Nomor 3, Oktober 2020Karangasem untuk mengetahui jumlah sampah yang dihasilkan tiap kecamatan dipandang perlu dilaksanakan sebagai upaya mitigasi yang akan dilaksanakan. Pada penelitian ini dilaksanakan pemetaan tiap-tiap kecamatan dengan basis Sistem Informasi Geografis (SIG). Inventarisasi GRK di tingkat kabupaten ini perlu dilakukan, untuk mengetahui sampai berapa besar emisi GRK yang dihasilkan dari sektor limbah tersebut. Setelah emisi GRK sudah diketahui, maka akan dibuat sebuah pemetaan tiap-tiap kecamatan untuk mengetahui tingkat emisi yang dihasilkan, sehingga aksi mitigasi penurunan emisi GRK ini akan lebih fokus pada kecamatan-kecamatan yang menghasilkan emisi paling besar terlebih dahulu dilanjutkan dengan kecamatan yang lainnya.Kata Kunci : Limbah, Inventarisasi GRK, First Order Decay, Sistem Informasi Geografis.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

jutik

Publisher

Subject

Computer Science & IT Control & Systems Engineering Economics, Econometrics & Finance Education Engineering Social Sciences

Description

Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian di bidang teknologi informasi dan komputer. Jurnal ini merupakan sarana bagi peneliti di bidang ilmu teknologi informasi dan komputer untuk mempublikasikan karya-karya penelitiannya. Redaksi penyunting jurnal ...