DINTEK
Vol 13 No 02 (2020): VOL XIII NO. 02 SEPTEMBER 2020

DERAJAT PENGUKURAN KEKOMPAKAN KOTA WILAYAH PERKOTAAN TIDORE

Indra Altarans (Dosen Teknik Sipil Universitas NUKU)
Fitriyanti Faruk (Dosen Teknik Sipil Universitas NUKU)



Article Info

Publish Date
01 Sep 2020

Abstract

ABSTRAK Wilayah perkotaan memiliki daya tarik yang kuat, sehingga dapat mengundang penduduk untuk datang dan mencari peluang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dampaknya kota akan semakin berkembang, karena dari kawasan sub urban maupun rural berangsur – angsur berkembang menjadi perkotaan. Dengan kata lain, perdesaan yang telah menjadi perkotaan. Perdesaan yang semula dikenal sebagai penyokong kehidupan perkotaan, seperti, pertanian, budidaya, peternakan dan lain sebagainya, telah berubah fungsi menjadi pemukiman padat penduduk, bahkan beralih fungsi menjadi kawasan industri, Hal tersebut diatas dinamai dengan Urban sprawl. Urban sprawl ditandai dengan adanya gedung-gedung vertikal maupun horizontal, dan bertambahnya fasilitas jalan, fenomena seperti ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun, pertumbuhan penduduk yang sangat cepat akan menuntut penyediaan fasilitas dan insfrastruktur untuk pengembangan perkotaan kedepannya. Pengembangan Kota Tidore menjadi pusat dari ibu kota Provinsi Maluku Utara akan memicu terjadinya urbanisasi, yang akan menambah populasi dan peningkatan kebutuhan lahan di Kota Tidore. Salah satu ancaman yang mungkin terjadi adalah urban sparwl. Urban sprawl adalah perkotaan yang tidak sengaja terbentuk, serta struktur ruang perkotaan yang tidak beraturan, dikenal sebagai pemekaran kota ke daerah-daerah di sekitarnya secara tidak terstruktur, acak, tanpa adanya rencana. Oleh karena itu, untuk memecahkan permasalahan urban sparwl di Perkotaan Tidore, diperlukannya upaya pengendalian dengan pendekatan compact city dalam hal keberlanjutan kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kekompakan di Wilayah Perkotaan Tidore, melalui pengukuran tingkat kekompakan kota dengan konsep kota berkelanjutan yang menggunakan indikator urban compactness. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan indicator indikator urban compactness yang digunakan meliputi kepadatan, percampuran fungsi, aksesbilitas kota, dan kerterkaitan jaringan jalan dengan transportasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif, analisis spasial, dan analisis scoring

Copyrights © 2020