AbstrakPertumbuhan sektor konstruksi adalah salah satu pemicu permasalahan emisi , sektor konstruksi turut berkontribusi dalam konsumsi energi serta menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK). Di Indonesia penelitian yang berhubungan dengan konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca (GRK) masih sangat minim, khususnya dalam bidang konstruksi perkerasan jalan raya. Dalam hal ini dilaksanakan suatu analisis konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca pada pekerjaan konstruksi jalan tol Balikpapan - Samarinda yaitu pada STA 23+200 – STA 24+200 (perkerasan lentur) dan STA 20+825 – 21+825 (perkerasan kaku). Penelitian ini menggunakan dua metode untuk mengestimasi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca (CO2), yaitu metode Tabel Energy Use and GHG Emissions for Pavement Construction dan metode konversi bahan bakar. Hasil estimasi dari dua metode tersebut kemudian akan dibandingkan secara matematis, yaitu dengan mencari selisih dan perbandingannya. Tahap yang diamati pada penelitian ini adalah pada tahap produksi pada AMP/BCP, tahap transportasi dan tahap kontruksi dengan menggunakan pendekatan life cycle assessment. Dari hasil analisis jalan aspal dengan metode Tabel Energy Use and GHG Emissions for Pavement Construction menghasilkan emisi gas rumah kaca sebesar 208.138,14 KgCO2 dengan prosentase tahap produksi 80.49%, tahap transportasi 17.42%, tahap kontruksi 2.09% sedangkang analisis jalan beton dengan metode konversi bahan bakar menghasilkan emisi gas rumah kaca sebesar 1.224.876,384 KgCO2 dengan prosentase tahap produksi 85.38%, tahap transportasi 14.41 % dan kontruksi 0.21%.
Copyrights © 2020