Sistem tabung merupakan sistem yang umum digunakan dalam struktur bangunan tinggi, seperti Sistem Steel Frame Tube (SFT). Akan tetapi karena fenomena shear lag, distribusi tegangan aksial pada kolom-kolom perimeter sudut menjadi lebih besar dibandingkan dengan kolom perimeter lainnya. Hal ini ditanggulangi dengan menggunakan Sistem Steel Braced Tube (SBT) yang dapat membuat perimeter gedung menjadi lebih kaku dengan menggunakan diagonal pada seluruh muka gedung. Studi ini meneliti respons elastik dan inelastik dari gedung 12 lantai menggunakan kedua sistem struktur tersebut dengan analisis respons spektrum dan riwayat waktu menggunakan rekaman percepatan gempa El-Centro 1940, Kobe 1995, dan Denpasar 1979. Berdasarkan hasil analisis respons spektrum, kekakuan pada Sistem SBT lebih tinggi sehingga peralihan lantai dan simpangan antar lantai pada sistem tersebut menjadi lebih kecil. Berdasarkan hasil analisis riwayat waktu, saat kondisi inelastik peralihan lantai dan simpangan antar lantai pada Sistem SFT juga bernilai lebih besar untuk ketiga rekaman percepatan gempa. Elemen breising pada Sistem SBT mengalami kelelehan terlebih dahulu dibandingkan elemen lain karena breising ditetapkan sebagai elemen fuse. Kedua sistem struktur memiliki tingkat kinerja Immediately Occupancy (IO). Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa selain mengurangi fenomena shear lag, Sistem SBT memiliki respons elastik dan inelastik yang lebih baik.
Copyrights © 2021