Penelitian siklus gempa bumi sangat penting yang meliputi fase co-seismik, post-seismik dan inter-seismik untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati deformasi inter-seismik di daerah Bengkulu bagian utara setelah satu dekade kejadian deformasi post-seismik gempa bumi Bengkulu 2007 (Mw 8,4) dengan menggunakan pemantauan Global Positioning System (GPS). Pengambilan data GPS dilakukan pada 5 titik pengamatan yaitu titik BNTL, IPUH, SBLT, MURI dan KTHN selama tahun 2018-2020. Data GPS tersebut diolah menggunakan perangkat GAMIT/GLOBK. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setelah lebih 10 tahun kejadian gempa bumi tahun 2007 (Mw 8,4), daerah Bengkulu bagian utara saat sekarang mengalami fase inter-seismik dalam siklus gempa bumi yang ditandai dengan deformasi inter-seismik pada 5 stasiun GPS. Vector pergerakan pada ini kelihatan seragam dengan kecepatan rata-rata 20 mm/tahun menuju arah timur laut, sesuai dengan pergerakan relatif plate tektonik Indo-Australia terhadap Eurasia. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa tidak terlihat deformasi co-seismik akibat dari 285 gempa bumi dengan kekuatan 4.0 dari bulan Januari 2018 sampai November 2020 di daerah Bengkulu bagian utara. Untuk keperluan mitigasi dan perencanaan wilayah, maka perlu dilakukan penelitian yang kontinu serta menambah titik pengamatan GPS dalam rangka pemetaan kawasan pengumpulan stress maupun pengeluaran energy melalui gempa bumi di Bengkulu.
Copyrights © 2021