Kebijakan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo, 2015) terkait Program Desa Broadband Terpadu, bertujuan untuk mengakomodir aktivitas masyarakat di pedesaan dengan bantuan teknologi digital. Program tersebut menyasar pada pengguna tingkat pemula terkait pemahamannya dalam mengoperasikan ponsel cerdas. Di lain pihak, perbedaan tingkat pemahaman yang dipicu oleh kompleksitas fungsi pada ponsel cerdas, memungkinkan timbulnya perbedaan persepsi dan ekspektasi terhadap produk tersebut. Pengadaan Program Desa Broadband Terpadu memunculkan permasalahan desain perangkat dan aplikasi bergerak yang tepat guna bagi masyarakat pedesaan. Adapun pola konsumsi terhadap ponsel cerdas saat ini, tidak terbatas pada pemenuhan fungsionalitas produk semata, namun juga sebagai pemenuhan akan kebutuhan psikologis penggunanya. Rangkaian pengalaman terkait faktor psikologis pengguna inilah yang kemudian disebut dengan kualitas hedonik produk. Studi ini membahas persepsi terkait pengalaman pengguna berdasarkan kualitas hedonik produk pada pengguna ponsel cerdas Android di wilayah pedesaan, baik yang memiliki profesi tunggal maupun multi profesi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik survei, dengan studi kasus di Desa Kedungrejo, Lumajang, Jawa Timur. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 62 responden tingkat pemula. Hasil analisis dengan metode uji beda rata-rata dua sampel independen menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan persepsi antara pengguna dengan profesi tunggal dan multi profesi terkait pengalamannya saat berinteraksi dengan ponsel cerdas. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan desain aplikasi dan ponsel cerdas yang tepat sasaran untuk pengguna di wilayah pedesaan.
Copyrights © 2017