IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Vol 1, No 2 (2020): OKTOBER 2020

Dapatkah Perempuan Menjadi Pendeta? Tafsiran terhadap 1 Korintus 14:34-35 dan 1 Timotius 2:9-15

Noel Surbakti (Sekolah Tinggi Teologi Sriwijaya)
Sary Haloho (Sekolah Tinggi Teologi Sriwijaya)



Article Info

Publish Date
31 Oct 2020

Abstract

For a long time, the role of women was restricted and even prohibited from being involved in church ministry. Even more specifically, there are still views that prohibit or reject the role of women as pastors in the church. Some have used the text of 1 Corinthians 14:34-35 and 1 Timothy 2:9-15 as a biblical foundation to strengthening this views. However, the I see that these two texts can’t be used as a biblical foundation to prohibiting or rejecting the role of women as pastors in the church. Therefore, I will reinterpret these two texts by paying attention to the context of the text and its literary elements. This is necessary to find the true meaning what Paul told in both of texts. Based on this interpretation, it will found that Paul did not prohibit the involvement of women in church in every place and time. Paul's words in the text were responded to the problems faced by the church in each text and cannot be applied absolutely in every place and time.AbstrakSejak lama peranan perempuan dibatasi bahkan dilarang terlibat dalam pelayanan di gereja. Bahkan lebih spesifik, masih ada pandangan yang melarang atau menolak peranan perempuan sebagai pendeta di gereja. Beberapa orang menggunakan teks 1 Korintus 14:34-35 dan 1 Timotius 2:9-15 sebagai dasar alkitabiah untuk memperkuat pandangan tersebut. Namun penulis melihat bahwa kedua teks tersebut sama sekali tidak dapat dijadikan sebagai dasar alkitabiah untuk melarang atau menolak peranan perempuan sebagai pendeta di dalam gereja. Oleh karena itu, penulis akan menafsirkan kembali kedua teks tersebut dengan memerhatikan konteks teks dan unsur literernya. Hal ini diperlukan untuk menemukan makna sesungguhnya yang hendak disampaikan Paulus dalam kedua teks tersebut. Berdasarkan tafsiran tersebut ditemukan bahwa Paulus sama sekali tidak melarang keterlibatan perempuan dalam pelayanan di gereja dalam setiap tempat dan waktu. Perkataan Paulus dalam teks tersebut sesungguhnya sedang merespons persoalan jemaat yang dihadapi pada masing-masing teks dan tidak dapat diberlakukan secara mutlak dalam setiap tempat dan waktu.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

immanuel

Publisher

Subject

Religion Education

Description

IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi dan pendidikan agama Kristen, dengan nomor ISSN: 2721-432X (online), ISSN: 2721-6020 (print), yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara, Medan. Focus dan Scope penelitian IMMANUEL ...