Potensi tailing sebagai material konstruksi pengganti sebagian semen untuk aplikasi masonry diuji dalam penelitian ini berdasarkan hasil kuat tekan dan porositas mortar. Tailing yang diambil dari lokasi penambangan emas tradisional di Desa Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara, digunakan untuk mengganti 5%, 10%, dan 15% semen pada campuran mortar (MT-5, MT-10 dan MT-15) dan diuji pada hari ke-7, 14 dan 28 hari setelah perendaman dengan air. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai kuat tekan mortar dengan campuran 10% tailing dari berat semen (MT-10) memiliki nilai tertinggi dibandingkan kuat tekan mortar dengan campuran tailing 5% dan 15%. Kuat tekan yang diperoleh adalah 10 MPa, 17 MPa dan 19 MPa pada semua tinjauan umur mortar. Adapun hasil ini tidak memiliki perbedaan yang berarti dibandingkan dengan kuat tekan mortar normal tanpa tailing (MT-0) khususnya pada umur awal mortar yakni 7 dan 14 hari. Pengujian porositas menunjukkan bahwa MT-15 memberikan nilai porositas lebih rendah dibandingkan MT-5 dan MT-10 namun sedikit lebih besar dari MT-0. Dari hasil perbandingan MT-0 dengan MT-10, ketahanan mortar dengan 10% tailing terhadap absorpsi adalah lebih besar dari MT-0 sehingga masih perlu dilakukan kajian lanjutan dalam pengujian durabilitas mortar dengan tailing untuk aplikasi konstruksi pada lingkungan yang korosif.
Copyrights © 2019