Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Effects of different size of fly ash as cement replacement on self-compacting concrete properties Dilan Rantung; Steve W.M. Supit; Seska Nicolaas
Journal of Sustainable Engineering: Proceedings Series Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/joseps.v1i2.25

Abstract

This paper aims to investigate experimentally the influence of replacing cement with different fineness of fly ash based on flowability, passing ability, compressive strength, tensile strength (splitting). Concretes with 15% fly ash (passed a number 100 sieve) and fine fly ash (passed a number 200 sieve) as cement replacement were cast and tested at 7, 14, 28 days after water curing. A superplasticizer in the form of viscocrete 3115 N was constantly used for each concrete mixtures as much as 1% by weight of cement. The results show that the use of fly ash does not significantly increased the compressive strength and tensile strength of SCC mixtures. However, concrete with 15% fine fly ash its self and combined 7.5% fly ash with 7.5% fine fly ash show better flowability and passing ability when compared to concrete with cement only indicating the performance of using smaller particle sizes of fly ash could lead better properties of SCC that can be potentially used for building construction application.
Effects of Coconut Sawdust on Mechanical Properties and Porosity of Concrete Mixtures Edoardo E. Kumendong; Steve W.M. Supit; Helen Mantiri
Journal of Sustainable Engineering: Proceedings Series Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/joseps.v1i2.26

Abstract

The presence of coconut sawdust in North Sulawesi is very potential to be utilized as an alternative material for application in construction field. This paper aims to investigate experimentally the effect of coconut sawdust as an addition on concrete mixtures based on compressive strength, flexural strength and volume permeable voids tests. In this study, coconut sawdust with percentage of 2.5%, 5% and 7.5% by weight of cement was added into concrete mixture. The results show that concrete containing 5% of coconut sawdust exhibited highest compressive strength at 7 days with average value is 25.71 MPa while at 28 days the compressive strength is 30.50 MPa and there is no significant difference compared with 2.5% variation. When comparing the results of flexural strength test between 5% and normal cement concrete, the highest result is achieved by normal concrete reaching the value 6.78 MPa while for the concrete with 5% of coconut sawdust addition is only on 4.82 MPa. In terms of the volume of permeable voids, the results show that the porosity of concrete with coconut sawdust increased with the increase of percentage of coconut sawdust at 7 days but the values decreased as the age of curing increased.
Kuat Tekan Beton Dengan Kerikil Plastik Untuk Pembuatan Bak Kontrol Limbah Rumah Tangga Vicky Samuel Lumintang; Enggelin Da imoen; Carla Sarajar; Harry Sumajouw; Steve W.M Supit
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 1 No 1 (2019): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurnal Teknik Sipil Terapan (JTST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v1i1.223

Abstract

Polusi lingkungan akibat limbah khususnya limbah plastik merupakan masalah yang sangat serius. Dalam jangka panjang, dampak buruknya adalah penurunan kualitas tanah, air, udara, dan sumber daya alam lainnya. Oleh karena itu, perlu upaya terpadu dan terarah yang serius dalam menangani masalah sampah plastik. Salah satunya adalah dengan mengolah limbah plastik menjadi kerikil untuk digunakan sebagai pengganti agregat kasar dalam pembuatan beton. Metode yang digunakan dalan penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilakukan di laboratorium uji bahan, Politeknik Negeri Manado. Dalam penelitian ini, limbah plastik yang digunakan adalah jenis plastik PETE atau PET (Polyethylene terephthalate) yang biasa digunakan dalam pembuatan gelas atau botol minuman. Komposisi campuran terdiri dari semen, kerikil plastik, pasir dan air untuk mendapatkan kekuatan tegangan maksimal. Variasi komposisi campuran kerikil plastik sebagai pengganti agregat kasar adalah 0%, 5%, 10% dari berat total agregat kasar yang digunakan, dengan melakukan pengujian kuat tekan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagai bentuk aplikasinya, di disain bak kontrol rumah tangga dengan komposisi beton yang menggunakan kerikil plastik dengan kuat tekan rencana 20Mpa juga dijelaskan sehingga dapat diaplikasikan secara luas untuk kepentingan masyarakat.
Pengaruh pemanfaatan tailing terhadap kuat tekan, porositas dan absorpsi mortar Portland Composite Cement Steve W.M. Supit; Rilya Rumbayan; Sumantri Misilu
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 1 No 1 (2019): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurnal Teknik Sipil Terapan (JTST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v1i1.222

Abstract

Potensi tailing sebagai material konstruksi pengganti sebagian semen untuk aplikasi masonry diuji dalam penelitian ini berdasarkan hasil kuat tekan dan porositas mortar. Tailing yang diambil dari lokasi penambangan emas tradisional di Desa Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara, digunakan untuk mengganti 5%, 10%, dan 15% semen pada campuran mortar (MT-5, MT-10 dan MT-15) dan diuji pada hari ke-7, 14 dan 28 hari setelah perendaman dengan air. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai kuat tekan mortar dengan campuran 10% tailing dari berat semen (MT-10) memiliki nilai tertinggi dibandingkan kuat tekan mortar dengan campuran tailing 5% dan 15%. Kuat tekan yang diperoleh adalah 10 MPa, 17 MPa dan 19 MPa pada semua tinjauan umur mortar. Adapun hasil ini tidak memiliki perbedaan yang berarti dibandingkan dengan kuat tekan mortar normal tanpa tailing (MT-0) khususnya pada umur awal mortar yakni 7 dan 14 hari. Pengujian porositas menunjukkan bahwa MT-15 memberikan nilai porositas lebih rendah dibandingkan MT-5 dan MT-10 namun sedikit lebih besar dari MT-0. Dari hasil perbandingan MT-0 dengan MT-10, ketahanan mortar dengan 10% tailing terhadap absorpsi adalah lebih besar dari MT-0 sehingga masih perlu dilakukan kajian lanjutan dalam pengujian durabilitas mortar dengan tailing untuk aplikasi konstruksi pada lingkungan yang korosif.
Tinjauan Perencanaan Fasilitas Penunjang Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Perumahan Relokasi Pandu Kota Manado Randy Y. Rurut; Puput F. Rachmawati; Ni Kadek Narasi; Rivaldo Jacky Rogahang; Steve Supit; Dian Puspita Sari
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 1 No 1 (2019): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurnal Teknik Sipil Terapan (JTST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v1i1.221

Abstract

Perencanan ruang terbuka hijau (RTH) merupakan salah satu hal penting guna terciptanya kawasan yang memiliki aspek kenyamanan dan sehat bagi mereka yang tinggal serta lingkungan sekitarnya. Penelitian ini meninjau perencanaan RTH di lokasi Perumahan Relokasi Bencana di Pandu, Kota Manado dengan untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya perencanaan dan konsep konstruksi penunjang ruang terbuka hijau di lokasi tersebut. Adapun konsep luaran adalah berupa perencanaan sistem ruang terbuka hijau pada tiap rumah di Perumahan Relokasi Pandu dengan 1 model rumah yang telah dibangun digunakan sebagai acuan perencanaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif analisis pada objek penelitian. Sumber data yang dikumpulkan di dalam penelitian ini berupa data sekunder dan juga data primer. Data primer diperoleh melalui pengamatan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data informasi tentang Perumahan Relokasi Pandu. Metode penelitian deskriptif analisis menggunakan pendekatan pada kebutuhan RTH di Perumahan Relokasi Pandu yang dijadikan variabel penelitian. Adapun perencanaan fasilitas RTH ini dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi Autocad dan Sketchup. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa perencanaan desain konstruksi rumah pada Perumahan Relokasi Pandu sangat diperlukan dengan mempertimbangkan variabel kebutuhan ruang terbuka hijau pada tiap rumah berupa sumur resapan, bak kontrol, taman vertikal, dan biopori.
Pengaruh pemanfaatan Silica fume dan superplasticizer polymer terhadap kuat tekan beton pra-cetak mutu tinggi Ventje Berty Slat; Steve W.M Supit; Noldie Kondoj; Chrisviano W.M Tulung
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 2 No 2 (2020): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurnal Teknik Sipil Terapan (JTST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v2i2.248

Abstract

Beton merupakan bahan penyusun utama dalam struktur bangunan sipil, penggunaan beton salah satunya juga ada pada penggunaan beton Precast dan Pre-stress mutu tinggi yang biasa diaplikasikan ada jembatan bentang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi beton mutu tinggi dengan menggunakan bahan tambah Superplasticizer polymer (SP) type Ligno C-165 dan Silica fume. Prosentase superplasticizer polymer yang digunakan adalah 0,25%, 0,5%, 0,75%, 1%, 1,25% dan 1,5% dari berat binders (semen+silica fume) sedangkan prosentase silica fume sebagai pengganti semen adalah sebesar 5% dari berat semen. Proses pengujian dilakukan di Laboratorium Uji Bahan Politeknik Negeri Manado dengan membuat benda uji silinder berukuran 150mmx300mm. Pengujian dilakukan pada 3, 7, 14, 21 dan 28 hari setelah perawatan melalui perendaman air. Hasil pengujian menunjukan pada 28 hari dengan menggunakan persentasi 5% Silica fume dan 1,5% Superplasticizer polymer beton mengalami penguatan yang cukup siknifikan sampai mencapai 66,43 MPa dari mutu rencana 40 MPa. Adapun pengaruh pereduksian air terjadi sampai 44,4% dari total penggunaan air yang dibutuhkan. Faktor utama yang terjadi yaitu pengikatan awal beton yang semakin cepat dari waktu pengikatan beton normal yang tidak menggunakan bahan tambah.
Ketahanan sulfat dan laju korosi beton yang menggunakan kaolin dan abu terbang Steve W.M Supit; Ferry Sondakh; Regina Waworuntu
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 2 No 1 (2020): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v2i1.239

Abstract

Pemanfaatan sisa limbah industri maupun sumber daya alam sebagai material konstruksi bangunan semakin berkembang dewasa ini karena kandungannya yang menyerupai semen sehingga dapat mengganti sebagian berat semen dalam komposisi campuran beton. Tujuan penelitian ini difokuskan pada evaluasi campuran beton dengan menggunakan kaolin dan abu terbang terhadap ketahanan beton akan sulfat dan laju korosi. Prosentasi kaolin diambil 10% (BK) dari berat semen dan tanpa dikalsinasi sedangkan abu terbang 40% berukuran lolos saringan No.100 (BFA) dan campuran kombinasi dengan 15% abu terbang lolos saringan No.200 (BFA25%+BFA15%). Metode pengujian adalah studi eksperimen di Lab. Uji Bahan Politeknik Negeri Manado dengan prosedur sesuai SNI 03-2834-2000 dan American Society of Testing Materials (ASTM)-standard. Hasil pengujian menunjukkan bahwa beton dengan kandungan kaolin, abu terbang dan kombinasi ukuran partikel abu terbang memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap kandungan asam serta memberikan hasil yang masih setara dengan beton normal pada uji laju korosi. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan kaolin dan abu terbang dapat menjadi alternatif material konstruksi khusunya di daerah-daerah yang korosif.
Diseminasi Produk Paving Blok Berpori dan Disain Infrastruktur Pejalan Kaki Anak di SLB Kreasi Mandiri Febriane Paulina Makalew; Steve Wilben Macquarie Supit
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 3 (2021): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.3.212-219

Abstract

The dissemination product of technology is a continuing research result previously in related to the design prototype of child pedestrian pathway with building block concept. Material developed is the porous paving block. The aim of this paper is to describe and evaluate the dissemination product of technology of the porous paving block and the child pedestrian pathway design. The school area which is used by students and children need safety, comfortable and creative access as well as understanding the use of product porous paving block. The area of school for special needs Kreasi Mandiri does not have access with pavement yet and the school less understanding of suitable material for access of student’s activity. The community service team have constructed the porous paving block with design for children pedestrian as user. The result shows that area of dissemination has been used for pedestrian access and school activity such as sport. Outdoor activity has been the priority for school during pandemic era. Therefore, the dissemination has supported school activity. In the future the community service can be continued by the school with the program in improving school infrastructure through school environment development program.
DISEMINASI ALAT DESTILASI PEMBUATAN BAHAN BAKAR MINYAK DARI SAMPAH PLASTIK TIPE PP DAN LDPE DI DESA MINANGA TIMUR Priyono Priyono; Steve W. M. Supit; Arief Kumaat; Artian Sirun
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.702 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1261

Abstract

Abstrak. Sampah plastik yang tidak terurai telah menjadi permasalahan utama penduduk desa maupu perkotaan yang menyebabkan polusi lingkungan dan berdampak negatif pada kesehatan masyarat. Oleh karena itu perlu dilakukan langkah penanganan yang salah satunya adalah melalui inovasi teknologi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak yang bertujuan selain sebagai solusi alternatif pengolahan sampah plastik juga dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui hasil pengolahan sampah plastik. Diseminasi teknologi destilasi pembuatan bahan bakar dari sampah plastik dilakukan di Desa Minanga Timur, Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara dimana peralatan destilasi disiapkan di Laboratorium Pusat Unggulan Teknologi, Politeknik Negeri Manado yang kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan workshop yang melibatkan kelompok masyarakat di Desa Minanga Timur. Hasil dari pengolahan sampah plastik yang dilakukan dapat menghasilkan kurang lebih 1,5 liter bahan bakar minyak dari pembakaran 3 kg sampah plastik. Hal ini dapat mengurangi sampah plastik harian, meningkatkan keterampilan kelompok masyarakat dan diharapkan dapat membantu kesejahteraan dan perekonomian masyarakat melalui bahan bakar minyak pengganti minyak tanah yang dihasilkan. Dalam kegiatan ini sinergitas pemerintah dan masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka menciptakan masyarakat yang sadar lingkungan sehingga mampu berpartisipasi aktif mulai dari memilah sampah plastik sampai pada pengolahannya.
Karakteristik Mekanik Campuran Panel Dinding Berbahan Dasar Metakaolin dan Serat Bambu Jenriley Miracle Paulus; Steve Supit; Hellen Mantiri
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 1 (2022): JTST: e-ISSN 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i1.364

Abstract

Penelitian yang dilakukan ini berkaitan dengan pengaruh pemanfaatan serat bambu dan metakaolin terhadap sifat mekanik dinding panel yakni kuat tekan dan kuat lentur. Penelitian ini menggunakan variasi serat bambu yang 2%, 4%, 6% dari berat semen dan untuk kuat lentur menggunakan serat bamboo berdasarkan nilai kuat tekan optimum. Dalam pembuatan panel dinding digunakan juga foam agent 1% dari berat air dan Metakaolin sebagai bahan subsitusi 10% dari berat semen. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk eksperimen di Laboratorium Material Politeknik Negeri Manado. Berdasarkan hasil penelitian, komposisi yang menggunakan serat 2% dari berat semen sebagai bahan tambah memberikan nilai kuat tekan tertinggi yakni 5,4 MPa pada umur 28 hari, dan nilai kuat lentur 3,31MPa pada umur benda uji 14 hari. Dapat disimpulkan bahwa komposisi campuran panel yang dibuat berpotensi untuk digunakan sebagai bagian elemen suatu bangunan karena memiliki kekuatan yang cukup dan memiliki berat yang ringan.