Penulis memahami pentingnya membuat film yang tidak klise dengan dokumentasi visual, animasi, dan live action. Semua rangkaian fenomena, ekstasi ibu, hingga realisasi visual, menciptakan ruang audio visual yang acak, kacau, pecah, tetapi sekali lagi menjawab bahwa tiga bentuk (dokumentasi, animasi, dan aksi langsung) dapat dipahami melalui sensasi logika Deleuze bahwa ada kekuatan yang memiliki kekacauan pada saat yang sama, kekuatan destruktif dan kekuatan hidup. Melalui hal itu, penulis kemudian melakukan penelitian penciptaan dalam menyampaikan fenomena idam pica ke dalam bentuk film dengan judul Pink Pastel. Melalui bentuk modifikasi seperti pada film Pink Pastelakan semakin membantu kita membuka kemungkinan visual sinema lebih luas lagi.
Copyrights © 2021