Gaya bicara anak muda jaman sekarang menjadi sesuatu yang menarik untuk dianalisis. Sebagai pembelajar bahasa kedua, maka peran bahasa pertama atau sebaliknya sering muncul pada percakapan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan tipe campur kode yang digunakan pada percakapan anak muda. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian berupa deskriptif kualitatif. Subyek pada penelitian ini adalah 7 anak muda pada usia 9 sampai 15 tahun. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis pada penelitian ini adalah identifikasi, klasifikasi dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 72.7% menggunakan campur kode tipe intra-sentential, 22.7% menggunakan tipe intra-lexical dan 1 ucapan 4.5% menggunakan tipe a change of pronunciation. Prosentase tertinggi campur kode yang muncul pada gaya bicara anak muda adalah tipe intra-sentential, sebagaian besar campur kode yang muncul berupa ucapan berbentuk frasa atau berupa gabungan kata-kata, kemudian Intra-lexical menduduki prosentase lebih kecil dibanding intra-sentential. Hal ini berarti anak muda mencoba menggabungkan dua kata, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam satu kata. Sementara temuan dengan prosentase terendah adalah a change of pronunciation. Pada temuan ini gaya bicara anak muda berupa kata-kata Bahasa Inggris yang telah mengalami perubahan suara.
Copyrights © 2020