Berbagai ragam pemanfaatan fungsi dan potensi sungai yang mungkin dapat dikembangkan agar kelestarian fungsi sungai dan potensinya dapat dipertahankan, maka diperlukan adanya kegiatan pengamanan dari hal-hal yang sifatnya mengganggu atau merusak kelestarian lingkungan sungai. Kegiatan pengamanan tersebut diantaranya dengan pengamanan atau perlindungan dinding sungai. Dalam studi kasus ini, upaya pencegahan dan pengamanan dinding/lereng sungai dapat dilakukan dengan cara perkuatan dan perbaikan lereng dimana harus terlebih dahulu dikai dan dianalisis sebelum diakukan perencanaan secara teknis. Perencanaan/analsisis perkuatan lereng sungai ini diharapkan dapat meminimalkan beberapa hal yang dapat mengganggu stabilitas gaya geser, stabilitas gaya guling, daya dukung tanah yang dapat mengakibatkan longsoran pada lereng dengan menggunakan beberapa metode diantaranya adalah metode irisan/ Slice of Method pada lereng sungai Way Batanghari yang tepatnya terletak di belakang Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Metro. Berdasarkan gambaran kondisi-kondisi geoteknik dan hidro seperti yan dipaparkan di atas, maka sangat perlu dilakukan suatu analisis-analisis yang dibutuhkan sebagai landasan perencanaan perkuatan lereng maupun perencanaan struktur dinding penahan tanah dikemudian hari, meliputi analisis hidrologi dan analisis stabilitas lereng. Dalam analisis hidrologi digunakan metode rasional untuk menentukan perhitungan debit rencana. Perhitungan stabilitas tekanan tanah dihitung dengan menggunakan Teori Rankine dan Coulomb serta perhitungan stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan Hansen dan Vesic berdasarkan data-data karakteristik keteknikan.Dari hasil analisis stabilitas lereng tanggul dengan metode irisan (method of slice) dengan cara fellenius, didapatkan faktor keamanan (FK) terbesar yaitu 3,789>1,5, dalam hal ini lereng tersebut dalam keadaan stabil atau aman dari bahaya longsoran. Berdasarkan perhitungan debit rembesan didapatkan debit rembesan pada tubuh lereng sebesar = 5,34 x 10 -5 m3/det, rembesan air yang yang terjadi pada tubuh lereng pada saat banjir dapat mempengaruhi penurunan kestabilan lereng, dimana rembesan tersebut akan menyebabkan gejala piping (proses terangkutnya butir-butir tanah halus yang menyebabkan aliran air dalam tubuh lereng).
Copyrights © 2020