TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil
Vol 10, No 1 (2020): November 2020

PEMUTAKHIRAN PETA SEBARAN GEMPA BUMI BERDASARKAN MAGNITUDO DAN KEDALAMAN DI WILAYAH PROVINSI PAPUA BARAT PADA 50 TAHUN TERAKHIR

Imam Trianggoro Saputro (Politeknik Saint Paul Sorong)
Hendrik Momot (Politeknik Saint Paul Sorong)



Article Info

Publish Date
11 Nov 2020

Abstract

Papua Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia timur. Daerah ini memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap ancaman bahaya gempa bumi karena lokasinya terletak diantara pertemuan lempengan tektonik dan beberapa sesar aktif. Gempa dengan magnitudo kecil sampai besar sangat sering terjadi. Untuk itu diperlukan peta sebaran gempa untuk menggambarkan daerah yang memiliki resiko terjadinya gempa berdasarkan kejadian di masa lalu. Setiap gempa bumi melepaskan energi gelombang seismik sehingga kumpulan gempa bumi pada periode tertentu pada suatu area juga suatu cara untuk menggambarkan konsentrasi aktifitas gempa bumi. Data gempa sangat diperlukan dalam bidang teknik sipil yaitu untuk perencanaan bangunan tahan gempa. Dengan melakukan pemetaan terhadap sebaran gempa bumi, diharapkan dapat digunakan sebagai upaya mitigasi dalam rangka pengurangan resiko bencana gempa bumi di wilayah Papua barat.Data gempa yang digunakan pada peneltian ini yaitu data gempa yang terjadi di wilayah Papua Barat dalam rentang waktu 50 tahun terakhir atau pada periode 1969-2019. Analisis terhadap gempa dilakukan untuk memisahkan antara gempa utama (mainshock) dan gempa susulan (aftershock) yang terjadi. Pemetaan sebaran gempa dilakukan dengan dua cara yaitu berdasarkan besarnya magnitudo gempa dan kedalaman terhadap pusat gempa bumi.Hasil penelitian diperoleh bahwa data gempa Provinsi Papua Barat dalam kurun waktu 50 tahun yaitu pada periode 1969-2019 berjumlah 4751 data gempa. Gempa yang terjadi di wilayah Papua Barat di dominasi oleh gempa dengan magnitudo sedang hingga besar. Hal ini membuat tingkat kerentanan terhadap gempa bumi pada daerah ini tergolong tinggi. Selain itu, Gempa yang terjadi di wilayah Papua Barat apabila ditinjau berdasarkan kedalaman maka sebanyak 4448 kejadian atau sekitar 93,6% merupakan gempa dangkal yang bersumber dari megathrust dan shallow crustal/sesar. Hasil proses declustering terhadap katalog gempa Provinsi Papua Barat periode 50 tahun terakhir yaitu pada rentang waktu 1969-2019 maka diperoleh data gempa utama sebanyak 1685 data gempa atau 35.47% dari total katalog gempa. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dapat memberikan gambaran secara jelas mengenai kondisi seismisitas terbaru yang terjadi di wilayah Papua Barat.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

tapak

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Control & Systems Engineering Engineering Mechanical Engineering Transportation

Description

TAPAK ISSN: 2548-6209 (Electronic) & ISSN: 2089-2098 (Print) adalah jurnal peer-review yang menerbitkan artikel ilmiah dari disiplin ilmu teknik sipil, yang mencakup bidang studi : • Bahan bangunan dan bangunan, • Mekanika dan fisika struktural, • Rekayasa geoteknik, • Rekayasa jalan dan ...