Jurnal Ilmiah Sesebanua
Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Sesebanua

maryati DUKUNGAN KELUARGA PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA YANG DI PASUNG DI KECAMATAN MANGANITU

Maryati Agustina Tatangindatu (Politeknik Negeri Nusa Utara)
Nansy Pangandaheng (Politeknik Negeri Nusa Utara)



Article Info

Publish Date
03 Mar 2020

Abstract

Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa merupakan tanggung jawab keluarga selama pasien tinggal bersama keluarga. Merawat orang yang mengalami gangguan jiwa bukanlah hal yang mudah terutama jika pasien tidak bisa diatur. Keluarga harus memiliki kesabaran yang tinggi merawat pasien gangguan jiwa, apalagi pelayanan kesehatan jiwa di daerah perbatasan sulit dijangkau. Bagi keluarga tindakan pemasungan merupakan salah satu cara yang aman untuk menghindari konflik dengan lingkungan sekitar. Menguraikan dukungan keluarga pada orang dengan gangguan jiwa yang di pasung di Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguraikan dukungan keluarga terhadap pasien gangguan jiwa yang di Pasung. Metode: Penelitian menggunakan desain kualitatif fenomenologi. Waktu dan tempat penelitian yaitu penelitian ini dilakukan di Kecamatan Manganitu pada bulan September 2019. Penelitian ini yang menjadi informan adalah anggota keluarga yang memiliki klien gangguan jiwa dipasung sebanyak 3 informan. Wawancara mendalam semi terstruktur dilakukan untuk menggali data tentang dukungan keluarga. Penelitian ini ditemukan tiga tema besar dalam penelitian ini. Pertama, Gejala gangguan jiwa, kedua penyebab pemasungan dan yang ketiga dukungan keluarga. Kesimpulan penelitian ini yaitu gangguan jiwa tidak bisa disembuhkan secara total dengan jangka waktu yang pendek akan tetapi bisa mengurangi kekambuhan tanpa harus dipasung. Dukungan keluarga bisa diberikan dalam bentuk perhatian, kasih sayang, doa dan empati. Kesembuhan klien yang mengalami gangguan jiwa bergantung pada keluarga terutama dalam memenuhi kebutuhan klien setiap hari. Tanpa dukungan keluarga maka kekambuhan mudah terjadi kepada klien dengan gangguan jiwa. Caring for family members with mental disorders was the responsibility of the family as long as the patient live with the family. Caring for people with mental disorders is not easy, especially if the patient cannot be managed. Families must have high patience in caring for mental patients, especially mental health services in border area those were difficult to find. For family, the act of shackling was a safe way to avoid conflict with the surrounding environment. Describes family support to people with mental disorders who were live in Manganitu Subdistrict, Sangihe Islands Regency. The purpose of this study was to describe Family Supporting To Prisoner With Mental Disorder, Method was used a phenomenological qualitative design. Time and place of those reaseach was conducted in Manganitu District in September 2019. Those research, which became the informants were three (3) family members who had mental disorders. Semi-structured in-depth interviews were conducted to explore data on family support. Those study found three major themes in this study. First, symptoms of mental disorders, secondly the cause of shackling and the third was family support. The conclusion of this study is mental disorders cannot be completely cured in a short period of time but can reduce recurrence without having to be shackled. Family support can be given in the form of attention, compassion, prayer and empathy. The healing of patient with mental disorders depends on the family, especially the needs of patient every day. Without family support, frecurrence was easy for clients with mental disorders.

Copyrights © 2020