cover
Contact Name
Hedrikson Marnes Ander
Contact Email
pppm.polnustar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pppm.polnustar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kepulauan sangihe,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Sesebanua
ISSN : 25977105     EISSN : 26552868     DOI : 10.54484
Core Subject : Health,
Tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dibidang Kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 87 Documents
PREVALENSI MALARIA DI DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROPINSI SULAWESI UTARA Meistvin Welembuntu; Ferdinand Gansalangi
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.04 KB)

Abstract

Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian, terutama pada kelompok berisiko tinggi yaitu bayi, balita, wanita hamil. Selain itu, secara langsung malaria dapat menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas. Penyakit ini juga masih endemis di sebagian besar wilayah Indonesia. Dalam rangka pengendalian penyakit malaria banyak hal yang sudah maupun sedang dilakukan baik dalam skala Global maupun Nasional. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang prevalensi malaria. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi malaria mulai menurun dari tahun ke tahun, pada tahun 2012 terdapat 1933 orang, pada tahun 2013 ada 690 pasien, dan pada tahun 2014 ada 602 pasien. Penderita paling banyak pada orang dewasa berusia 15–23 tahun. Pasien dengan malaria tertinggi pada catatan data malaria ditahun 2012 berjumlah seimbang antara laki-laki dan perempuan, pada tahun 2013 pasien dengan lakilaki lebih banyak (54 persen), dan pada tahun 2014, lebih banyak perempuan (51 persen). Sebagian besar infeksi malaria pada tahun 2012, 2013 dan 2014 adalah infeksi yang disebabkan oleh plasmodium palcifarum. Berdasarkan data yangmenyatakan bahwa prevalensi malaria Kabupaten Sangihe masih tinggi, dan ada 4 Puskesmas yang menjadi daerah endemik. Pemetaan ini akan menjadi acuan dalam penelitian lebih lanjut mengenai pencegahan dan pemberantasan malaria diwilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe.
PERAN KELUARGA DALAM MELAKSANAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT V KELURAHAN SOATALOARA II KECAMATAN TAHUNA Mareike Doherty Patras; Ferdinand Gansalangi
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.533 KB)

Abstract

Upaya untuk mengubah perilaku masyarakat agar mendukung peningkatan derajad kesehatan dilakukan melalui program pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Indeks resiko dalam rumah tangga yaitu: persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 90 persen, ASI ekslusif 42 persen, penimban ganbalita 95 persen, menggunakan air bersih 89 persen, mencuci tangan dengan sabun 80 persen, menggunakan jamban sehat 79 persen, memberantas jentik nyamuk dirumah 40 persen, konsumsi sayur dan buah tiap hari 50 persen, melakukan aktivitas fisik setiap hari 30 persen, dan tidak merokok dalam rumah 35 persen (Dinas KesehatanKabupatenSangihe, 2012).Tujuan penelitiaan ini adalah untuk mendapatkan gaambaran Peran keluarga dalam melaksanakan PHBS di RT V Kelurahan Soataloara II Kec. Tahuna. Hasil penelitian keluarga yang mempunyai bayi dan balita cukup berperan 73,91 persen dalam melaksanakan PHBS dan keluarga yang tidak mempunyai bayi dan anak balita cukup berperan 45,24 persen.
STUDI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT DIABETES MELITUSDI RSUD LIUNKENDAGE TAHUNA Citra Anggreny Nabu; Iswanto Gobel
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.433 KB)

Abstract

Diabetes Melitus (DM) memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih merupakan kumpulan gejala yang timbul dari seseorang yang disebabkanoleh adanya peningkatan glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relatif. Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan keempat terbesar dari jumlah penderita diabetes mellitus dengan prevalensi 8,6 persen dari total penduduk sedangkan posisi urutan diatasnya yaitu India, China dan Amerika Serikatdan WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO, International Diabetes Foundation (IDF) padatahun 2009 memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM dari 7 juta pada tahun 2009 menjadi 12 juta pada tahun 2030. PadaTahun 2012 data dari RSUP. Kandou Manado di dapatkan jumlah penderita penyakit diabetes mellitus berjumlah 17,3 persen. Tujuan Penelitian adalah diketahuinya gambaran penerapan asuhan keperawatan pada pasien penyakit diabetes melitus di RSUD Liunkendage Tahuna. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, dengan pendekatan serial kasus, sampel dalam penelitan ini sebanyak 18 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluhan utama terbanyak yaitu lemah badan berjumlah 18 orang, riwayat penyakit dahulu terbanyak yaitu hipertensi 14 orang, riwayat penyakit keluarga terbanyak yaitu diabetes mellitus 17 orang, 11 pola gordon yang paling bermasalah yaitu pola persepsi sebanyak 18 orang dan pola nutrisi dan metabolic sebanyak 18, pola eliminasi sebanyak 10 orang, diagnosa keperawatan yang sering muncul yaitu pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, perfusi, dan kelelahan sebanyak 14 orang.
PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN PENGGUNAAN KELAMBU BERINSEKTISIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANALU KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA Chandrayani Simanjorang; Nasrin Kodim
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.326 KB)

Abstract

Provinsi Sulawesi utara khususnya Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan salah satu daerah endemis malaria. Hampir setiap tahun kasus malaria mengalami peningkatan. Paling tidak pada 5 tahun terakhir, angka kesakitan malaria tinggi, dengan Annual Parasite Incidence (API) lebih dari 5per 1.000 penduduk, dengan jumlah kasus terbanyakdi wilayah kerja Puskesmas Manalu Kecamatan Tabukan Selatan, dengan kasus positif 226. Berdasarkan data tersebut maka wilayah ini menjadi salah satu daerah sasaran intervensi kelambu. Sejak tahun 2011 dilakukan pembagian kelambu berinsektisida di wilayah kerja Puskesmas Manaluyang merupakan kategori endemis malaria. Setiap Keluarga mendapatkan 1 atau 2 kelambu. Jika terdapat Ibu hamil atau balita maka akan mendapatkan tambahan kelambu. untuk wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada tahun 2020 diharapakan dapat tercapai eliminasi malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kepatuhan penggunaan kelambu berinsektisida oleh masyarakat yang telah dibagikan sejak tahun 2011. Penelitian observasional ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Manalu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, pada bulan April hingga Juni 2016. Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap 103 Kepala Keluarga yang menerima kelambu. Hasilpenelitian menemukan, sebagian besar responden (98 persen) mempunyai pengetahuan yang baik tentang kelambu berinsektisida dan patuh menggunakan kelambu ketika tidur malam (83,1 persen), sekitar 96,1 persen memasang kelambu dengan benar, sekitar 85,7 persen responden memelihara dan mencuci kelambu dan sekitar 93,9 persen menjemur langsung di bawah sinar matahari. Saat ini, kelambu yang dimiliki masyarakat adalah kelambu berinsektisida (96,8 persen) dan kelambu biasa (3,2 persen). Meskipun telah mempunyai pengetahuan dan kepatuhan penggunaan kelambu berinsektisida yang baik, pada kenyataannya hingga saat ini endemisitas malaria masih tergolong tinggi (API lebih besar 5). Oleh sebab itu perlu dicari faktorlain, meliputi kondisi geografis wilayah, kondisi sosial masyarakat, dan usia kelambu. Geografis wilayahyang sebagian besar berupa rawa dan pantai (98,1 persen), kondisi ini dapat mempengaruhi banyak tempat perindukan nyamuk, sebagian besar masyarakat bekerja sebagai nelayan dengan aktifitas di luar rumah,sejak subuh sampai malam.Usia kelambu saat ini sudah sekitar 6 tahun sehingga perlu program replacement kelambu berinsektisida oleh pemerintah untuk mencegah secara optimal gigitan nyamuk ketikasedang tidur pada malam hari.
PERAN KADER POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGANITU KABUPATEN SANGIHE Yeanneke Liesbeth Tinungki; Mareike Doherty Patras
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.203 KB)

Abstract

Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak bisa lepas dari berbagai dukungan dan peran aktif yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Dalam hal ini peran yang besar adalah peran kader posyandu yang secara langsung berhadapan dengan berbagai permasalahan kemasyarakatan termasuk masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Kecamatan Manganitu merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara yang pembangunan kesehatannya tidak seperti yang diharapkan. Masyarakatnya tidak begitu tahu tentang bagaimana cara mencegah penyakit dimana masih banyak masyarakat yang tidak berolahraga dengan rutin dan teratur, banyaknya masyarakat yang merokok, dan membuang sampah tidak pada tempatnya. Hal ini juga dikarenakan kurangnya upaya yang nyata dan realistis dari seorang kader kesehatan untuk mengajak masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat. Tujuan Penelitian untuk mengetahui peran kader Posyandu tentang PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskritif dengan menggunakan metode survey. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kader posyandu yang berada di Kecamatan Manganitu sebanyak 100 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data diolah dengan menggunakan Microsof Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kader mengajak masyarakat dalam persalinan ditolong oleh nakes 87 persen, Bayi di beri ASI eksklusif 86 persen, Menimbang bayi dan balita setiap bulan 90 persen, Menggunakan air bersih 59 persen, mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir 53 persen, menggunakan jamban sehat 72 persen, memberantas jentik di rumah 38 persen, makan buah dan sayur setiap hari 90 persen, melakukan aktivitas fisik 67 persen, tidak merokok dalam rumah 79 persen. Berdasarkan hasil penelitian ini maka sebagian besar peran kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu adalah menimbang bayi dan balita setiap bulan (90 persen). Saran lebih melakukan pencatatan dan pelaporan PHBS sehingga dapat diketahui rumah tangga mana saja yang tidak menerapkan PHBS. Selanjutnya kader dan masyarakat melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya PHBS dan tidak hanya menitikberatkan satu indicator saja.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU YANG BEKERJA SEBAGAI PERAWAT DI BLUD RSU LIUNKENDAGE TAHUNA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Yeanneke Liesbeth Tinungki; Jelita Siska Hinonaung; Yanli Everson Tuwohingide; Jesie Beatris Sawelo
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.824 KB)

Abstract

Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat. Data Survey dan Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2013 menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 34 per 1000, angka tersebut belum mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yakni menurunkan Angka Kematian Bayi menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan, 2013). Tenaga kesehatan merupakan kunci utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan bidang kesehatan Indonesia. Jumlah tenaga kesehatan terbanyak ada pada posisi perawat. Permasalahan terkait pencapaian cakupan ASI eksklusif diantaranya adalah masih banyak perawat di tingkat layanan yang belum peduli atau belum berpihak pada pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif dan masih mendorong untuk memberi susu formula pada bayi 0–6 bulan. Rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif juga disebabkan gencarnya promosi susu formula. Bentuk promosi susu formula tersebut berupa adanya pembagian susu formula yang dilakukan oleh petugas kesehatan di tempat ibu melahirkan. Di Rumah Sakit UmumDaerah Liunkendage Tahuna tahun 2015 jumlah bayi yang lahir yaitu 708 bayi. Persentase ibu menyusui sebesar 84,74 persen dan jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 34 persen. Hal ini menyebabkan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif tidak terpenuhi (Data RSUD Liunkendage, 2016). Tujuan penelitian adalah mengetahui pengetahuan dan sikap dalam pemberian ASI Eksklusif oleh ibu yang bekerja sebagai perawat di BLUD RSU Liunkendage Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif dengan metode survey. Penelitian ini telah berlangsung selama 3 bulan yaitu pada bulan Juli s/d Oktober 2017. Tempat penelitian di BLUD RSU Liunkendage Tahuna, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RSUD Liunkendage Tahuna berjumlah 138 orang, sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuandalam pemberian ASI Eksklusif berada pada kategori baik (92 persen), sikap dalam pemberian ASI Eksklusif berada pada kategori cukup (62 persen) dan responden yang memberikan ASI Eksklusif 62 persen. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pengetahuan dalam pemberian ASI Eksklusif bagi ibu yang bekerja sebagai perawat berada pada kategori baik sedangkan sikap dalam pemberian ASI Eksklusif bagi ibu yang bekerja sebagai perawat berada pada kategori cukup. Saran kiranya penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan melalui informasi ini diharapkan ibu yang bekerja sebagai perawat dapat berperan sebagai role model bagi masyarakat akanpentingnya ASI Eksklusif dan memotivasi para ibu agar dapat melakukan pemberian ASI Eksklusif.
POLA ASUH IBU TERHADAP ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD EFRATA TAHUNA KECAMATAN TAHUNA Marlina Mogot; Conny J. Surudani; Ferdinand Gansalangi
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.846 KB)

Abstract

Pola asuh orang tua merupakan segala bentuk dan proses interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak yang merupakan pola pengasuhan tertentu dalam keluarga yang akan memberi pengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak. Anak usia prasekolah adalah mereka yang berusia antara tiga sampai enam tahun. Anak prasekolah adalah pribadi yang mempunyai potensi berbagai macam potensi. Potensi-potensi itu di rangsang dan di kembangkan agar pribadi anak tersebut berkembang secara optimal. Tertunda atau terhambatnya perkembangan potensi-potensi itu akan mengakibatkan timbulnya masalah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pola asuh ibu terhadap anak usia prasekolah. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa yang menerapkan pola asuh otoriter ada 2 responden (5.4 persen), yang menerapkan pola asuh Demokratis ada 32 responden (86.5 persen) dan 3 responden (8.1 persen) menerapkan pola asuh permisif. Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pola asuh ibu terhadap anak usia prasekolah di PAUD EFRATA Tahuna menerapkan tipe pola asuh Demokratis yaitu sebanyak 86.5 persen). Diharapkan sebagai guru agar dapat mengajarkan sikap yang menunjukan perilaku mandiri dan dapat membuat anak mudah berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru, kooperatif dengan orang dewasa, penurut, patuh, dan berorientasi pada prestasi.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMA Heppy Adelvia Mangumpaus; Maryati A. Tatangindatu; Jelita Hinonaung
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.946 KB)

Abstract

Kanker Payudara merupakan kanker yang ada pada wanita baik di Negara maju dan Negara berkembang. Data World Health Organization (WHO) diperkirakan bahwa lebih dari 508.000 wanita di seluruh dunia meninggal pada tahun 2011 karena kanker payudara. Survey demografi kesehatan Indonesia 2008–2009 menunjukkan bahwa 55 persen ibu menyusui mengalami mastitis dan puting susu lecet. Dari data yang didapatkan di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado diperoleh 151 kanker payudara. Perawatan payudara sangat penting untuk merangsang pemulihan otot-otot rahim berkontraksi dan meningkatkan kualitas Air Susu Ibu. Tujuan peneliti ini ialah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma. Desain penelitian yang di gunakan ialah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma, jumlah sampel ialah 30 responden. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitiandari 30 responden hasil yang didapat 77 persen berpengetahuan baik dan 7 persen berpengetahuan cukup. Hasil penelitian Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma berada pada kategori baik. Diharapkan bagi pihak Puskesmas dapat meningkatkan pemberian penyuluhan dalam bidang kesehatan terutama pada ibu nifas.
POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK BALITA DENGAN RIWAYAT PENYAKIT DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANENTE KECAMATAN TAHUNA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Melanthon Jn. Umboh; Gracia Ch. Tooy; Maryati A. Tatangindatu
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.233 KB)

Abstract

Pengasuhan orangtua kepada balita mempengaruhi ada atau tidak adanya diare pada balita. Ini dikarenakan perilaku kesehatan juga merupakan aspek yang penting dalam pengasuhan orangtua kepada anak. Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe mencatat bahwa pada tahun 2015, ada 1.151 jiwa anak usia balita (1–5 tahun), di antaranya terdapat penderita diare sebanyak 97 jiwa dan tercatat 1 anak yang meninggal dari antara penderita diare tersebut. Sedangkan pada tahun 2016, tercatat 817 anak usia balita dan sampai dengan bulan Juni 2016 sudah ada 40 anak balita penderita diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua pada anak Balita dengan Riwayat Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Manente Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat oleh Puskesmas agar dapat memperhatikan masyarakat yang mempunyai balita di wilayah kerjanya. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan orang tua sehingga dapat memberikan pola asuh yang positif terhadap anak khususnya balita dan dapat dijadikan awal pengembangan penelitian berikutnya. Rancangan penelitian digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian deskriptifeksploratif untuk memperoleh gambaran tentang pola asuh orang tua pada anak balita dengan riwayat penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Manente Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: Pola asuh orang tua balita dengan riwayat penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Manente Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagian besar ada dalam kategori Pola Asuh Demokratis yaitu sebanyak 38 responden atau 92,7 persen. Saran yang diberikan sebagai rekomendasi yaitu Puskesmas Manente diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan Ibu tentang Penanganan Diare dengan melakukan Penyuluhan Kesehatan atau pembagian liflet terutama kepada orang tua yang memiliki anak usia balita. Responden diharapkan dapat mengetahui pola asuh yang efektif serta meningkatkan kontrol terhadap anak usia balita terutama dalam hal kebersihan diri dan kebersihan lingkungan agar penyakit diare dapat dicegah.
PERILAKU DAN KARAKTERISTIK PENDERITA HIV- AIDS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Detty J. Kalengkongan; Yenny B. Makahaghi; Chatrina M. A. Bajak; Astri J. Mahihody; Subchan R. Mantali
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.781 KB)

Abstract

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang mudah menular dan mematikan. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 15 juta orang diantaranya 14 juta remaja dan dewasa terinfeksi HIV, 1 juta bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi AIDS. Faktor Perilaku merupakan risiko penularan HIV tertinggi yaitu hubungan seks tidak aman pada heteroseksual (46,2 persen) penggunaan jarum suntik tidak steril pada Penasun (3,4 persen), dan lelaki sesama lelaki (LSL) 24,4 persen). Rumusan Masalah” BagaimanakahPerilaku dan Karakteristik Penderita HIV-AIDS di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe”? Tujuan Penelitian yaitu; Untuk mengetahui Perilaku dan karakteristik Penderita HIV-AIDS di Wilayah Kerja Kabupaten Kepulauan Sangihe. Metode Penelitian yaitu deskritif dengan metode serial kasus. Sampel penelitian yaitu semua responden yang bersedia diwawancarai dengan jumlah 11 orang. Data yangdiperoleh secara langsung saat melakukan kunjungan rumah pada responden HIV-AIDS, melalui hasil wawancara serta observasi/pengamatan populasi. HASIL PENELITIANPerilaku responden HIV-AIDS meliputi sering mengunjungi tempat-tempat terlarang yaitu 1 orang (9,09 persen) pernah melakukan hubungan seksual tidak aman (gonta ganti pasangan) 1 orang (9,09 persen), tidak tahu 3 orang (27,27 persen), pernah melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, tidak tahu 2 orang (18,18 persen) pernah melakukan jarum suntik bersama-sama, tidak tahu 3 orang (27,27 persen). Pernah melakukan donor/transfusi darah ya 1 orang (9,09 persen), tidak tahu 1 orang (9,09 persen). serta responden yang pernah melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi HIV-AIDS yaitu menjawab ya 2 orang (18,8 persen), dan tidak tahu 9 orang (81,82).