JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI
Vol 5, No 4 (2020)

Penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik pada Industri Kecil Menengah (IKM) yang Telah Tersertifikasi Halal LPPOM MUI Provinsi DKI Jakarta

Maryam Jameelah (Universitas Al Azhar Indonesia)
Nafisah Eka Puteri (Universitas Al Azhar Indonesia)



Article Info

Publish Date
29 Sep 2020

Abstract

Abstrak - Sertifikasi Halal suatu produk pangan tentu meningkatkan kepercayaan konsumen pada produk pangan tersebut. Akan tetapi, kriteria ‘halal’ tidaklah cukup jika tidak memperhatikan aspek ‘thoyyib’. Masyarakat umumnya mengira bahwa pangan bersertifikat halal sebagai pangan yang ‘thoyyib’. Aspek ‘thoyyib’ yang dimaksudkan adalah aman dikonsumsi dan telah melalui tahapan atau prosedur yang sesuai, sehingga diharapkan tidak menimbulkan efek penyakit bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai penerapan cara produksi pangan yang baik pada industri kecil menengah produk minuman dan bahan minuman yang telah tersertifikasi halal. Pada penelitian ini metode survei dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data yang diamati berupa pengetahuan pemilik mengenai CPPB (Cara Produksi Pangan yang Baik) dan ketercapaian penerapan CPPB, terutama pada fasilitas sanitasi, higienitas proses produksi, serta pengawasan proses produksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi dengan bantuan kuesioner, panduan wawancara, dan lembar observasi. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif melalui penyajian berbentuk grafik, tabel dan narasi. Data hubungan penerapan CPPB dan sertifikasi halal diolah menggunakan XLSTAT dengan Principal Component Analysis (PCA). Hasil analisa menunjukkan bahwa sertifikasi halal pada IKM tidak hanya mencerminkan aspek “halal” tetapi dapat pula mencerminkan aspek “thoyyib” produk yang dihasilkan. Sementara itu, tingkat pengetahuan pemilik IKM tidak dapat mencerminkan tingkat keamanan pangan yang diimplementasikan selama proses produksi. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kesadaran pemilik dan penanggungjawab IKM dan tidak adanya pengawasan oleh lembaga atau badan yang bertanggungjawab akan kulitas produk.Abstract – Consumer trust in food products may increase with halal claims on the product. However, ‘halal’ is different from ‘thoyyib’. People assume that halal food is ‘thoyyib’. ‘Thoyyib’ means good to consume and health for the body. This study aimed to obtain the description of Good Manufacturing Practice (GMP) on Small and Medium Enterprises (SMEs) holding Halal certification. To gain the purpose, the purposive sampling method was applied to this research. The level of IRTP and knowledge level of GMP were observed. Data were collected by interview and observation. Data were analyzed by descriptive analysis using the graph, table, and narration. Correlation of GMP implementation and the halal claim was provided by Principal Component Analysis (PCA) using XLSTAT. Results showed that halal claims on SMEs may reflect the safety of the product. Halal-claimed food might be classified as ‘thoyyib’ food. However, the knowledge level of the owner can not reflect the food safety level of the product.Keywords - CPPB, Halal Certificate, LPPOM MUI, Small and Medium Enterprises (SMEs)

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

SST

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Computer Science & IT Electrical & Electronics Engineering Industrial & Manufacturing Engineering Public Health

Description

Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan September adalah jurna; ilmiah yang mempublikasikan artikel hasil penelitan ilmiah dan ide-ide di bidang sains dan teknologi. Jurnal ini berfokus pada bidang teknik industri, teknik elektro, ...