Permasalahan utama di Kabupaten Malang adalah masih banyakanya kecamatan yang merupakan kecamatan dengan desa tertinggal di dalamnya. Peningkatan status dari desa tertinggal menjadi desa mandiri atau maju dapat dilakukan secara bersama dengan meningkatkan modal sosial masyarakat. Tingii rendahnya modal sosial akan memberikan pengrauh pada partisipasi masyarakat. Masyarakat akan mudah dalam pelaksanaan pembangunan apabila memiliki modal social yang tinggi begitu juga sebaliknya. Indeks Pembangunan Desa (IPD) dan analisis Partial Least Square (PLS) kami gunakan untuk mengetahui hubungan modal sosial terhadap partisipasi masyarakat. Variabel kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial merupakan komponen pembentuk modal sosial. Sedangkan variabel partisipsi diukur menggunakan sub variabel kemampuan partisipasi, partisipasi materi, partisipasi jaringan, kemauan partisipasi. Hasil Analisa menunjukkan bahwa Desa mandiri terdapat di Desa Ngroto, sedangkan indeks terkecil berada di Desa Wiyurejo (termasuk desa tertinggal). Analisis indeks partisipasi masyarakat Desa Ngroto termasuk dalam kelas tingkat partisipasi sedang sedangkan Desa Wiyurejo tergolong rendah. Analisa modal social menunjukkan bahwa Desa Ngroto seluruh komponen modal social memiliki terkait partisipasi (nilainya signifikan), sedangkan Desa Wiyurejo terdapat komponen modal social yaitu kepercayaan tidak terkait dengan partisipasi (nilainya tidak signifikan)
Copyrights © 2021