Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi hiperkolesterolemia sebesar 39,8%. Beberapa Provinsi di Indonesia seperti Nangroe Aceh, Sumatra Barat, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau mempunyai prevalensi hiperkolesterolemia ≥50%. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman berkarbonasi terhadap kadar kolesterol penderita hiperkolesterolemia di Kelurahan Lancirang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimen dengan menggunakan rancangan 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dimana sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang dimana 10 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan diberi minuman berkarbonasi sebanyak 250 ml setelah mengonsumsi makanan tinggi kolesterol sementara kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Analisis data menggunakan uji independent t test. Hasil penelitian diperoleh peningkatan kadar kolesterol kelompok perlakuan sebesar 3.8 mg/dl sementara kelompok kontrol turun 3.3 mg/dl. Hasil analisis diperoleh tidak ada pengaruh pemberian minuman berkarbonasi terhadap kadar kolesterol penderita hiperkolesterolemia (p=0.115). Disarankan agar mengganti konsumsi minuman berkarbonasi dengan obat-obatan herbal untuk menurunkan kolesterol.
Copyrights © 2021