PENA AKUATIKA : JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Vol 20, No 1 (2021): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN

PEMANFAATAN IKAN RUCAH DAN FERMENTASI KOTORAN AYAM DALAM PAKAN LELE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUS HIDUPAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp.)

Pinandoyo Pinandoyo (Universitas Diponegoro)
Muhammad Bahrus Syakirin (Universitas Pekalongan)
Tri Yusufi Mardiana (Universitas Pekalongan)



Article Info

Publish Date
28 Apr 2021

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah mengkaji penggunaan tepung fermentasi kotoran  ayam dengan tepung ikan rucah yang menghasilkan pertumbuhan dan kelulushidupan benih lele sangkuriang terbaik. Materi dan metode penelitian, Ikan uji yang digunakan adalah benih lele sangkuriang (Clarias sp.) ukuran 6 –7 cm dan bobot tubuh 3,5 ± 0,11 g.Padat penebaran yang digunakan dalam setiap wadah adalah 200 ekor/m3 dengan padat penebaran untuk masing-masing wadah 50 ekor/wadah.Pakanuji yang diberikan selama penelitian adalah pakan berbentuk pelet kering menggunakan sumber protein dari ikan rucah dan fermentasi kotoran ayam dengan persentase perbandingan berbeda yaitu A (70:30); B (60:40); C (50;50) dan D (40:60).   Pemberian pakan uji 3% dari bobotbiomassa ikan serta diberikan 3 kali sehari pada pukul 07.00, 12.00, dan 17.00. Wadah uji yang digunakan terbuat dari terpal sebanyak 12 buah yang berbentuk persegi (0,5 x 0,5 x 0,5m3). Data yang diteliti meliputi pertumbuhan biomassamutlak (G),laju pertumbuhan spesifik (SGR),kelulushidupan (SR), konversi pakan (FCR), dan protein efisiensi rasio (PER). Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terjadi perbedaan yang terlalu jauh antara laju pertumbuhan mutlak,  laju pertumbuhan spesifik, tingkat kelulushidupan, FCR, rasio efisiensi dan pemanfaatan protein pada setiap perlakuan. Tetapi pakan perlakuan A (70:30) memiliki hasil riset yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya, yakni dengan tingkat pertumbuhan terbaik (pertumbuhan biomassa mutlak sebesar 163,167 g dan laju pertumbuhan spesifik sebesar 1,626) dengan kelulusan hidupan 83,33%. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pakan A (70% tepung ikan rucah dan 30% tepung fermentasi kotoran ayam) dapat memberikan tingkat pertumbuhan dan kelulushidupan ikan terbaik dibandingkan perlakuan lainnya.Kata Kunci :Ikan rucah, kotoran ayam, Lele sangkuriang, Clarias sp., PakanABSTRACTThe purpose of this study was to examine the use of fermented chicken manure flour with trash fish meal which produced the best growth and survival of sangkuriang catfish seeds. Research materials and methods. The test fish used were sangkuriang catfish (Clarias sp.) Seeds with a size of 6–7 cm and a body weight of 3.5 ± 0.11 g. The stocking density used in each container is 200 birds / m3 with the stocking density for each container 50 birds / container. The test feed given during the study was dry pellet form using protein sources from trash fish and chicken manure fermentation with different percentage ratios, namely A (70:30); B (60:40); C (50; 50) and D (40:60). The test feed was given 3% of the weight of fish biomass and was given 3 times a day at 07.00, 12.00, and 17.00. The test container used was made of 12 square tarpaulin pieces (0.5 x 0.5 x 0.5 m3). The data studied included absolute biomass growth (G), specific growth rate (SGR), survival rate (SR), feed conversion (FCR), and protein efficiency ratio (PER). The results showed that there was no significant difference between absolute growth rate, specific growth rate, survival rate, FCR, efficiency ratio and protein utilization in each treatment. However, treatment A (70:30) had better research results than other treatments, namely with the best growth rate (absolute biomass growth of 163.167 g and specific growth rate of 1.626) with a survival rate of 83.33%. Thus, it can be concluded that feed A (70% trash fish meal and 30% chicken manure fermented flour) can provide the best fish growth and survival rates compared to other treatments.Keywords :Trash feed, chick manure, sangkuriang catfish, Clarias sp., Feed

Copyrights © 2021