Terdapat sekitar 900 titik pertambangan emas skala kecil (PESK) di Indonesia yang memperoleh emas melalui teknik amalgamasi dan sianidasi. Teknik amalgamasi menyebabkan pencemaran merkuri (Hg) di tanah. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan (preliminary study) yang bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme endofit dan rhizosfer resisten Hg dari rumput pionir yang tumbuh di tanah yang tercemar Hg. Mikroorganisme paling berpotensi akan diaplikasikan pada fitoremediasi merkuri di penelitian selanjutnya. Sampel rumput pionir diambil dari lahan pertanian bekas kawasan pertambangan emas dengan teknik amalgamasi di Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Total mikroorganisme dihitung menggunakan Colony Forming Unit (CFU) atau Standard Plate Count. Koloni mikroorganisme dikarakterisasi berdasarkan ciri morfologi. Mikroorganisme endofit dan rizosfer yang resisten Hg berhasil diisolasi dari rumput pionir (Cynodon dactylon dan Eleusine indica) di lokasi penelitian. Koloni mikroorganisme rizosfer sangat beragam secara morfologi dibandingkan dengan mikroorganisme endofit berdasarkan jumlah mikroorganisme terisolasi, berturut-turut 20 isolat dan 17 isolat. Kepadatan mikroorganisme rizosfer lebih tinggi (96%) dibandingkan mikroorganisme endofit (4%). Kepadatan bakteri dan jamur rizosfer masing-masing adalah 47x103 dan 2x103 CFU g-1 sedangkan kepadatan bakteri endofit dan jamur masing-masing hanya 2x103 dan 1x103 CFU g-1.
Copyrights © 2021