Papua merupakan salah satu kelompok sosial yang termarjinalkan di Indonesia. Rasisme yang dialami oleh etnis Papua, memunculkan perjuangan secara sosial, ekonomi, dan politik. Identitas politik merupakan bentuk perlawanan kelompok minoritas untuk mendapatkan pengakuan atas keberagaman ras, suku dan agama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana politik identitas Papua dalam iklan Telkomsel Broadband 4G versi Pilot Riko Kadek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode semiotika dalam memaknai tanda-tanda dalam iklan. Hasilnya, politik identitas Papua dalam iklan Telkomsel bersifat ambivalen, di satu sisi politik identitas digunakan sebagai instrumen perlawanan atas dominasi, tetapi juga menegaskan dan mengafirmasi stereotip etnis Papua yang dianggap uncivilised, maskulin, terbelakang. Media, tidak memberikan ruang bagi etnis Papua untuk merepresentasikan dirinya sendiri, dan hanya diposisikan sebagai objek yang pasif dalam mengidentifikasi diri sebagai “yang lain”.
Copyrights © 2020