Massa batuan terdiri dari banyaknya diskontinuitas, struktur geologi dan berbagai macam mineral yang terkandung di dalamnya menjadi hal yang perlu diperhitungkan terhadap kestabilan lereng penambangan. Bidang diskontinuitas yang merupakan bidang lemah dapat menjadi pemicu terjadinya longsoran sehingga sangat perlu untuk mengetahui klas massa batuan serta potensi jenis longsor yang memungkinkan untuk terjadi. metode empirik yang cukup diandalkan dalam pengklasifikasian massa batuan untuk kestabilan lereng yaitu Rock Mass Rating (RMR), Slope Mass Rating (SMR) dan analisis kinematika untuk mengetahui potensi jenis longsoran yang dapat terjadi. Pada lereng penelitian, berdasarkan klasifikasi massa batuan dengan menggunakan RMR, massa batuan berada pada klas II dengan nilai RMR=67 deskripsi batuan dalam kategori baik, hasil dari klasifikasi SMR, massa batuan berada pada klas III dengan nilai SMR=57 deskripsi massa batuan dalam kategori sedang dengan kondisi stabil Sebagian dan berpotensi longsoran toppling, sedangkan hasil analisis stereonet dengan metode kinematika dengan bantuan perangkat lunak DIPS diketahui kemungkinan tipe longsoran yang dapat terjadi adalah longsoran toppling dengan titik kritis 967, total perpotongan 3654 dan probabilitas 26,46%.Â
Copyrights © 2021