Journal of Visual Art and Design
Vol. 6 No. 2 (2014): ITB Journal of Visual Art and Design

Pengembangan Teknik Jahit Celup (Tritik) dengan Pola Geometris

Bintan Titisari (Kelompok Keahlian Kriya Tekstil, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa No. 10 Bandung 40132)
Kahfiati Kahdar (Kelompok Keahlian Kriya Tekstil, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa No. 10 Bandung 40132)
Intan Rizky Mutiaz (Kelompok Keahlian Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa No. 10 Bandung 40132)



Article Info

Publish Date
01 May 2014

Abstract

Teknik jahit celup biasa dikenal dengan istilah tritik, yang berarti titik, merupakan teknik tekstil kelompok celup rintang. Tritik adalah cara menghias kain putih dengan menjahit jelujur lalu ditarik kemudian dicelup dan motif terbentuk setelah benang dilepaskan. Teknik tritik digunakan untuk membuat kain sasirangan, kain tradisional Kalimantan Selatan, Indonesia. Proses menjahit pada tritik dikerjakan secara tradisional tanpa ketentuan yang jelas, sehingga pengembangan desain motif belum maksimal. Melihat kondisi tersebut, penelitian  ini menggunakan pola geometris pada teknik tritik untuk melihat kemungkinan dihasilkan motif berbeda. Dengan  metode eksperimen kualitatif didapat ketentuan mengenai aturan jahitan yang diaplikasikan pada pembuatan pola geometris. Penggunaan pola geometris menghasilkan motif lebih teratur dengan tetap terkesan samar sebagai ciri khas tritik. Pewarnaan bertahap dan pengaturan jarak menghasilkan efek ilusi optik (kedalaman, arah, dan gerak). Motif tersebut diaplikasikan pada produk fashion dengan menonjolkan efek ilusi optik untuk menghasilkan siluet pada pakaian wanita.Kata kunci: geometri; jahit celup rintang; pola; sasirangan; tritik.Resist stitch-dyeing, also known locally as tritik (lit. dots), is resist dye textile weaving technique. Tritik is a method to embellish white cloth by tacking, which is then dyed and removed. The motif is formed after the thread is removed. Tritik methods and techniques are less popular compared to batik or dyed ikat. It is, however, used in making sasirangan cloth, a traditional cloth from South Kalimantan, Indonesia. The stitching has always been done traditionally due to the lack of clear convention on stitching as a resist-media. Thus, development of motif designs is not in full capacity. Taking into consideration the above, this study is carried out to create new geometric patterns using tritik techniques. Qualitative experiment methods are used to obtain ideal stitching parameters, which could later be applied in creating geometric patterns. The use of geometric patterns creates more organized motifs but still showing blurry impression, a distinctive feature of tritik. The combination of gradual colouring and evenly-spaced tacking creates optical illusions on motifs (depth, direction, and motion). The motifs may be applied to fashion products by accentuating optical illusions to create silhouettes on women's clothing. Keywords: geometric; pattern; resist stitch dyeing; sasirangan; tritik.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

jvad

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Journal of Visual Art and Design focuses on theoretical and empirical research articles in the Visual Art and Design disciplines in the region of Asia and Pacific. The scope includes the following subject areas: Design and Art History, Visual Culture, Art and Design Methodology, Art and Design ...