Batuk sebagai sebuah sistem perlindungan dengan cara mengeluarkan benda asing pada saluran pernapasan manusia yang bisa menyebabkan infeksi. Perlu dilakukan penelitian terhadap pemanfaatan tanaman sebagai obat yang digunakan untuk mengatasi batuk. Hal tersebut dikarenakan tanaman obat memiliki efek samping minim daripada obat buatan. Jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) serta daun ungu (Graptophylum pictum) telah dimanfaatkan penggunaannya dengan cara tradisional dalam mengatasi batuk. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan pengetahuan mengenai aktivitas antitusif serta perbandingan optimal kombinasi dari ekstrak etanol 96% jahe merah serta ekstrak etanol 96% daun ungu. Uji aktivitas antitusif dilakukan dengan menilai persentase supresi batuk melalui induksi larutan asam sitrat 7,5% pada hewan coba marmut betina sebanyak 28 ekor dibagikan menjadi tujuh kelompok perlakuan di antaranya perlakuan dengan pemberian CMC-Na (kontrol negatif), kodein 10 mg/kg BB (kontrol positif), dosis tunggal 250 mg/kg BB dari ekstrak etanol 96% jahe merah serta daun ungu, dosis kombinasi ekstrak etanol 96% jahe merah serta daun ungu dengan perbandingan kombinasi 1:1, 0,5:1 dan 1:0,5 selama 5 hari. Penelitian menunjukkan hasil bahwa ekstrak etanol 96% jahe merah serta daun ungu pada dosis tunggal maupun kombinasinya memiliki aktivitas antitusif yang mampu meningkatkan supresi batuk melalui hewan percobaan yaitu marmut. Perbandingan hasil kombinasi ekstrak etanol 96% jahe merah serta ekstrak etanol 96% daun ungu yang optimal adalah 1:0,5 dengan persentase supresi batuk sebesar 73,00 %.Â
Copyrights © 2020