Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis in Silico Senyawa Fitokimia dari Fraksi n-Heksana Daun Semanggi (Marsilea crenata Presl.) sebagai Agen Neuroprotektif Ma'arif, Burhan; Jatmiko, Ricky Arie; Megawati, Dewi Sinta; Annisa, Rahmi; Sugihantoro, Hajar; Muchlisin, Muhammad Artabah; Laswati, Hening; Agil, Mangestuti
Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2020): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v5i1.9180

Abstract

Estrogen deficiency causes various health problems in postmenopausal women, including neurodegenerative disease. Phytoestrogens emerged as a group of compounds that can replace the estrogen function in the body, and prevent the neurodegenerative disease to occur. Semanggi (Marsilea crenata Presl.) is a typical plant in Surabaya, Indonesia, that contain phytoestrogens. The aim of this research was to determine the metabolite profile of n-hexane fraction of Semanggi leaves using UPLC-QToF-MS/MS, and then to predict the neuroprotective activity of compounds with in silico study using PyRX 0.8 software. The 100 ppm of n-hexane fraction of Semanggi leaves in DCM and methanol were injected 5 µl each into the UPLC-QToF-MS/MS, and then analyzed by Masslynx 4.1 software to determine the compounds. The compounds from metabolite profiling then prepared with SwissADME webtool and Avogadro 1.90.0 software, molecular docking was done using Autodock Vina and Biovia Discovery Studio Visualizer 2016 to 3OLS protein. Metabolite profiling process shows a total of 34 predictable compounds and 28 unknown compounds. From in silico study, it shows a total of 7 compounds that are predicted to have activities similar to estrogen. This result indicate that n-hexane fraction of Semanggi leaves has potential as a neuroprotective agent for treatment for postmenopausal women who experience estrogen deficiency.Keywords: Marsilea crenata Presl., phytoestrogens, metabolite profiling, in silico, neuroprotective
AKTIVITAS ANTITUSIF KOMBINASI EKSTRAK ETANOL JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) DAN DAUN UNGU (Graptophyllum pictum) PADA MARMUT (Cavia porcellus) Umami, Zahra; Muti'ah, Roihatul; Annisa, Rahmi
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 4 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.04.1

Abstract

Batuk sebagai sebuah sistem perlindungan dengan cara mengeluarkan benda asing pada saluran pernapasan manusia yang bisa menyebabkan infeksi. Perlu dilakukan penelitian terhadap pemanfaatan tanaman sebagai obat yang digunakan untuk mengatasi batuk. Hal tersebut dikarenakan tanaman obat memiliki efek samping minim daripada obat buatan. Jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) serta daun ungu (Graptophylum pictum) telah dimanfaatkan penggunaannya dengan cara tradisional dalam mengatasi batuk. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan pengetahuan mengenai aktivitas antitusif serta perbandingan optimal kombinasi dari ekstrak etanol 96% jahe merah serta ekstrak etanol 96% daun ungu. Uji aktivitas antitusif dilakukan dengan menilai persentase supresi batuk melalui induksi larutan asam sitrat 7,5% pada hewan coba marmut betina sebanyak 28 ekor dibagikan menjadi tujuh kelompok perlakuan di antaranya perlakuan dengan pemberian CMC-Na (kontrol negatif), kodein 10 mg/kg BB (kontrol positif), dosis tunggal 250 mg/kg BB dari ekstrak etanol 96% jahe merah serta daun ungu, dosis kombinasi ekstrak etanol 96% jahe merah serta daun ungu dengan perbandingan kombinasi 1:1, 0,5:1 dan 1:0,5 selama 5 hari. Penelitian menunjukkan hasil bahwa ekstrak etanol 96% jahe merah serta daun ungu pada dosis tunggal maupun kombinasinya memiliki aktivitas antitusif yang mampu meningkatkan supresi batuk melalui hewan percobaan yaitu marmut. Perbandingan hasil kombinasi ekstrak etanol 96% jahe merah serta ekstrak etanol 96% daun ungu yang optimal adalah 1:0,5 dengan persentase supresi batuk sebesar 73,00 %.Â