Peningkatan mutu dan keekonomian merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan nilai ekspor kopi di Indonesia. Kopi Arabika Sigarar Utang yang merupakan salah satu jenis kopi terbaik di Indonesia dapat ditingkatkan nilai tambahnya melalui penyangraian kompleks yang merupakan metode penyangraian terbaik. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi, Jawa Barat, mulai Januari sampai November 2020, dengan tujuannya untuk: (1) mengevaluasi pengaruh temperatur awal dan derajat penyangraian terhadap kualitas biji kopi Arabika Sigarar Utang, dan (2) mengevaluasi neraca massa dan kelayakan ekonomi pada perlakuan penyangraian terbaik. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak lengkap faktorial, 2 faktor, dan 2 ulangan. Faktor pertama adalah temperatur awal yang terdiri dari 2 taraf, yaitu: temperatur 185 oC dan 210 oC. Faktor kedua adalah derajat sangrai yang terdiri dari 2 taraf, yaitu: derajat ringan-sedang dan derajat sedang-gelap. Peubah yang diamati adalah kadar air, kadar abu, densitas kamba, nilai brix, total asam tertitrasi, pH, aktivitas antioksidan, dan kadar kafein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode penyangraian kompleks dengan temperatur awal 210 oC dan derajat penyangraian ringan-sedang menghasilkan mutu kopi Sigarar Utang yang diperoleh dari Kebun Percobaan Gunung Putri, Balittri, paling mendekati mutu I SNI 01-3542-2004. Biji kopi sangrai yang dihasilkan memiliki cita rasa istimewa (skor 86,51) sehingga dapat memberikan nilai tambah yang tinggi. Nilai kelayakan ekonomi produksi sangat meyakinkan sehingga layak untuk diadopsi oleh industri kopi skala kecil-menengah.
Copyrights © 2021