Holistic Al-Hadis : Jurnal Studi Hadis, Keindonesiaan, dan Integrasi Keilmuan
Vol 4 No 2 (2018): December 2018

Hadis tentang Nasab Anak Zina dalam Perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Siti Nurbaeti (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2018

Abstract

Kedudukan anak dalam Islam sangat tinggi dan mulia. Alquran memposisikan anak sebagai perhiasan dunia dan anak juga sebagai suatu hiburan yang menyenangkan (Q.S. 18: 46). Menurut hadis setiap anak terlahir dalam keadaan suci (fitrah) termasuk anak yang dilahirkan di luar hubungan pernikahan. Anak sah mempunyai kedudukan tertentu dalam keluarga. Orang tua dari seorang anak berkewajiban dalam memberi nafkah hidup, pendidikan, pengwasan dalam ibadah, dan budi pekerti anaknya dalam kehidupan sehari-hari sampai anak itu dewasa, dan setelah dewasa anak tersebut dapat berdiri sendiri. Ia adalah mahram yang tidak boleh dinikahi oleh ayah dan ibunya serta memiliki keutamaan menerima harta waris jika orangtuanya meninggal. Sementara bagi seorang anak zina, walaupun dilahirkan dalam keadaan suci dari segala dosa yang menyebabkan kelahirannya, namun dia tidak bisa terlepas dari berbagai masalah karena statusnya. Jumhur ulama berpandangan bahwa anak yang lahir di luar nikah hanya memiliki nasab kepada ibunya, dan terputus dengan laki-laki yang menyebabkan kelahirannya. Namun Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berpendapat bahwa anak yang lahir di luar nikah tetap memiliki hubungan kemahraman dengan laki-laki yang menyebabkan kelahiran anak, namun, dalam kondisi lain anak tidak di tetapkan hubungannya dengan laki-laki tersebut terkait dengan warisan dan nafkah. Artikel ini melalui studi kepustakaan dan dengan pendekatan takhrīj hadis akan membahas tentang pandangan Ibnu Qayyim secara lebih rinci serta menganalisis kualitas hadis-hadis yang terkait dengan status anak zina.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

holistic

Publisher

Subject

Religion Humanities Social Sciences Other

Description

The Journal seeks to place Hadith as its central focus of academic inquiry and to encourage comprehensive consideration of its many facets; to provide a forum for the study of Hadith in its global context; to encourage interdisciplinary studies of the Hadith that are crossnational and comparative; ...