Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hadis tentang Nasab Anak Zina dalam Perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Siti Nurbaeti
Holistic al-Hadis Vol 4 No 2 (2018): December 2018
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v4i02.3232

Abstract

Kedudukan anak dalam Islam sangat tinggi dan mulia. Alquran memposisikan anak sebagai perhiasan dunia dan anak juga sebagai suatu hiburan yang menyenangkan (Q.S. 18: 46). Menurut hadis setiap anak terlahir dalam keadaan suci (fitrah) termasuk anak yang dilahirkan di luar hubungan pernikahan. Anak sah mempunyai kedudukan tertentu dalam keluarga. Orang tua dari seorang anak berkewajiban dalam memberi nafkah hidup, pendidikan, pengwasan dalam ibadah, dan budi pekerti anaknya dalam kehidupan sehari-hari sampai anak itu dewasa, dan setelah dewasa anak tersebut dapat berdiri sendiri. Ia adalah mahram yang tidak boleh dinikahi oleh ayah dan ibunya serta memiliki keutamaan menerima harta waris jika orangtuanya meninggal. Sementara bagi seorang anak zina, walaupun dilahirkan dalam keadaan suci dari segala dosa yang menyebabkan kelahirannya, namun dia tidak bisa terlepas dari berbagai masalah karena statusnya. Jumhur ulama berpandangan bahwa anak yang lahir di luar nikah hanya memiliki nasab kepada ibunya, dan terputus dengan laki-laki yang menyebabkan kelahirannya. Namun Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berpendapat bahwa anak yang lahir di luar nikah tetap memiliki hubungan kemahraman dengan laki-laki yang menyebabkan kelahiran anak, namun, dalam kondisi lain anak tidak di tetapkan hubungannya dengan laki-laki tersebut terkait dengan warisan dan nafkah. Artikel ini melalui studi kepustakaan dan dengan pendekatan takhrīj hadis akan membahas tentang pandangan Ibnu Qayyim secara lebih rinci serta menganalisis kualitas hadis-hadis yang terkait dengan status anak zina.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN IBU DALAM PERAWATAN PERIANAL DENGAN KEJADIAN RUAM POPOK PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI RSUD DR H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG Siti Nurbaeti
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.064 KB) | DOI: 10.33024/.v4i1.768

Abstract

Latar Belakang: Ruam popok adalah gangguan kulit yang timbul akibat radang pada daerah yang tertutup popok. Penelitian di Inggris menemukan 25% dari 12.000 bayi berusia empat minggu mengalami ruam popok. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan tindakan ibu dalam perawatan perianal dengan kejadian ruam popok pada bayi usia 0-12 bulan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.Metode Penelitian: Menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik puposive sampling dengan jumlah sampel 78 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang meliputi data demografi, kuesioner pengetahuan, kuesioner tindakan dan observasi ruam popok. Analisis data menggunakan chi square.Hasil: Hasil  penelitian  menunjukan responden berpengetahuan baik (65,4%) dan bertindak benar (87,2%) dengan angka kejadian ruam popok (42,3%). Berdasarkan hasil uji statistik  diperoleh  ada  hubungan     pengetahuan  ibu  dalam  perawatan  perianal dengan kejadian ruam popok (nilai p = 0,000) dimana nilai OR = 16.00 dan ada hubungan tindakan ibu dalam perawatan perianal dengan kejadian ruam popok (nilai p = 0,000) dimana nilai OR = 16.50.Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tindakan ibu dalam perawatan perianal dengan kejadian ruam popok pada bayi usia 0-12 bulan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Significance of the Influence of Leadership Model, Morale, and Satisfaction on Performance Consistency Siti Nurbaeti
PRODUKTIF: Jurnal Kepegawaian dan Organisasi Vol. 1 No. 1 (2022): PRODUKTIF: Jurnal Kepegawaian dan Organisasi
Publisher : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pustek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maintaining performance while carrying out tasks is not easy, many things make emotions and work behavior inconsistent. Therefore, external factors are needed as a reminder, for example the role of leadership. The presence of the leader is one of the factors of self-control in carrying out tasks, because its presence is considered to be a supervisor for the implementation of tasks. In addition, self-factors such as a sense of morale and job satisfaction are internal factors that affect performance consistency. This research was conducted, to be able to see the role of internal and external factors of employees on the consistency of performance in carrying out their duties. The method used is quantitative with statistical regression. The research subjects were teachers at a boarding-based Islamic school in the city of Bogor. A total of 41 respondents were used for questioning through the census technique. The results of the study explain that a good leader can be a motivation for employees in carrying out their duties. Because employees feel, cared for and recognized their existence. In addition, the factors of enthusiasm and job satisfaction are factors that are thought to be able to increase self-enthusiasm in carrying out tasks.