Tur virtual adalah cara bagi industri pariwisata untuk bertahan dari pandemi. Melalui tur virtual, pengguna tetap dapat menjelajahi tempat-tempat wisata di seluruh dunia, melalui pengalaman virtual yang menempatkan pengguna dalam realitas virtual. Salah satu situs yang menyediakan layanan tur virtual ini adalah artsandculture.google.com, yang penggunanya sangat tinggi, karena orang cenderung jarang bepergian di tengah pandemi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengalaman virtual dalam tur pariwisata, mengakomodir keinginan travelling konsumen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara. Wawancara dilakukan dengan empat orang yang dipilih melalui kriteria purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tur virtual memenuhi elemen kesadaran dalam persepsi, terkait dengan kehadiran audio yang ditandai daripada visual, kemampuan pengguna untuk membayangkan bahwa realitas virtual juga realitas nyata, dan hubungan antara pengalaman virtual dan pengguna nyata. pengalaman. Selain itu, virtual tour juga dapat meningkatkan industri pariwisata, bahkan setelah pandemi, karena murah terutama dalam hal akomodasi, transportasi, dan biaya masuk tempat wisata, serta dapat menghindari risiko tertentu, terutama terkait situs yang sifatnya tidak dapat diprediksi.
Copyrights © 2020