Bali sebagai destinasi wisata yang terkenal diseluruh dunia, mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19 pada pertengahan tahun 2020. Hal ini juga berdampak pada industri kuliner yang berhubungan dekat dengan sektor pariwisata. Pengelola industri kuliner di masa tatanan new normal berusaha bertahan dengan menerapkan protokol kesehatan sesusai anjuran pemerintah. Bentuk edukasi ataupun himbauan protokol kesehatan diberikan oleh pengelola melalui media poster dan menerapkan 3M. Terkait dengan pengunaan bahasa ruang publik, indikator yang perlu diperhatikan selain penggunaan bahasa, adalah bentuk visual berupa symbol/icon yang ditampilkan bersama melalui media poster sebagai bentuk komunikasi kepada publik. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa bagaimana bentuk penggunaan bahasa ruang publik yang disajikan dan bagaimanakah respon pengunjung/masyarakat terhadap poster yang digunakan oleh pengelola industri kuliner saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, survei dan wawancara. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 27 orang yang merupakan masyarakat/pengunjung industri kuliner yang berada di wilayah objek wisata desa Canggu. Dari hasil penelitian ini dapat menghasilkan bentuk penggunaan bahasa ruang publik yang harus diperhatikan dalam menyusun atau membuat poster mengenai protokol kesehatan sehingga mampu menarik pembacanya dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung/konsumen industri kuliner. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada pemerintah setempat, sehingga dapat menentukan kebijakan yang terkait dengan penggunaan bahasa ruang publik pada masa pandemic Covid-19.
Copyrights © 2021