Depresi postpartum dapat terjadi pada sekitar 10-15% wanita dan mempengaruhi interaksi antara ibu dan bayi serta mempengaruhi hubungan ibu dengan suami dan keluarganya. Prevalensi PPD di Asia berkisar antara 3,5% hingga 63,3% dan prevalensi terjadinya depresi postpartum di Indonesia sekitar 15-22%. Terapi untuk depresi postpartum dapat dikatakan sama dengan kasus depresi berat, dan dapat memberikan respon baik dengan pemberian antidepresan yang sama, namun beberapa hal perlu dipertimbangkan dalam memberikan terapi antidepresan pada PPD yaitu perubahan metabolik pada periode postpartum, efek pada produksi ASI serta efek pengobatan terhadap kemampuan ibu dalam merawat bayi. Oleh karena, terapi non farmakologis untuk PPD lebih diutamakan. Berdasarkan hasil studi orang yang aktif secara fisik memiliki kondisi psikologis yang lebih baik. Kondisi ini dapat terjadi juga pada ibu hamil. Literatur review ini membahas mengenai dampak dari aktivitas fisik terhadap depresi postpartum.
Copyrights © 2021