Berdasarkan data sebanyak 53,84% siswa kelas IV di SDN Cikuya III Kabupaten Tangerang mendapat nilai matematika dibawah KKM (70), kesulitan ketika diberikan soal hitungan matematika terutama bangun datar, belum terbiasa berpikir kreatif matematis, kesulitan dalam pemahaman konsep, serta guru menggunakan model pembelajaran ceramah menjadi latar belakang penelitian ini. Dampaknya siswa malas, sangat pasif, tidak tertarik sampai malas mengulang kembali pelajaran dirumah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat berpikir kreatif matematis siswa setelah mendapat perlakuan antara model pembelajaran Problem Posing dan Problem Based Learning pada pemelajaran matematika materi bagun datar. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode eksperimen jenis true experimental design. Jumlah populasi dan sampel menggunakan total sampling yakni 52 siswa kelas IV A (29) sebagai kelas eksperimen 1 menggunakan Problem Posing, dan B (23) sebagai kelas eksperimen 2 menggunakan Problem Based Learning. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan tes, serta statistic deskriptif dan statistic inferensial sebagai teknik analisis data. Kesimpulan diperoleh, Problem Posing yang diterapkan di kelas IV A memiliki nilai lebih tinggi dari nilai sebelum diberikan Problem Posing. Problem Based Learning yang diterapkan pada kelas IV B memiliki nilai lebih tinggi dari nilai sebelum diberikan Problem Based Learning dengan nilai postest. Sehingga model pembelajaran Problem Based Learning dianggap layak meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun datar.
Copyrights © 2021