JPB
Vol 2 No 2 (2021): APRIL 2021

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM SINETRON BERSIMBOL KEISLAMAN

Sa’diyah El Adawiyah (Unknown)
Indrawan Indrawan (Universitas Karimun)



Article Info

Publish Date
29 Apr 2021

Abstract

Sinetron Religius yang banyak bermunculan di televisi menyajikan hal-hal yang diluar islam dan terkadang direkayasa sedemikian rupa hingga menjadi tontonan yang berdurasi panjang sesuai keinginan produser dengan kemasan yang dibuat semenarik mungkin. Sehingga terjadi pergeseran makna dan pesan yang ingin disampaikan tidak lagi murni bernuasa religius Islam namun berbaur dengan makna-makna lain seperti komoditas, kepentingan pemilik media, ‘budaya latah’, dan elemen lain yang sudah merekat erat dalam sebuah program acara yaitu ranting. Tujuan Penelitian ; 1). Menganalisis karakteristik perempuan Islam yang dipresentasikan melalui peran-peran yang ada dalam sinetron Bersimbol KeIslaman, 2).Mengidentifikasi potret dominan gender yang dimunculkanm dalam sinetron tersebut 3).Memahami idnetitas perempuan Islam dipresentasikan dalam sinetron bersimbol keIslaman. Mengunakan teori semiotic Sausare, citra perempuan, representasi. metode analisis semiotik dalam penelitian ini lebih bersifat Saussurian dengan memfokuskan diri pada analisis paradigmatik dan sintagmatik. Unit analisis adalah sinetron :Tukang bubur naik haji, Islam KTP, Ustadz fotocopi,Berkah dan Emak naik haji. Hasil temuan Dalam sinetron (baik Islami atau umum) Perempuan selalu digambarkan stereotype dan dalam nuansa ekstrim pada satu sisi menggambarkan perempuan hebat, mandiri dan bersikap baik kepada siapapun. Sisi lainnya, perempuan digambarkan sebagai perempuan bodoh, naïf, dan tidak berdaya. Penggambaran perempuan dalam sinetron menjadikan perempuan masuk dalam ranah public dan ranah domestic. Pembagian ruang atau ranah tersebut menjadikan perempuan berada pada satu ruang saja.

Copyrights © 2021