Piroxicam merupakan salah satu obat anti inflamasi non steroid (OAINS) yang berpotensi menyebabkan kerusakan sel pada organ hepar. Kerusakan hepar ditandai dengan tingginya kadar MDA (Malondialdehyde) dalam darah. Kerusakan sel hepar dapat diminimalisir oleh senyawa antioksidan. Efektivitas senyawa antioksidan dapat ditunjukkan dengan adanya kadar SOD (Superoksida Dismutase) dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap kadar MDA dan SOD hepar tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi Piroxicam. Penelitian ini menggunakan 80 ekor tikus jantan dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kontrol negatif, Piroxicam negatif dan Piroxicam positif. Pemberian ekstrak jintan hitam diberikan secara oral dengan dosis 2 gr/kgBB; 3 gr/kgBB; 4 gr/kgBB; 5 gr/kgBB dan 6 gr/kgBB, sedangkan dosis Piroxicam yang digunakan adalah 1 gr/kg BB dan 3 gr/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak dosis Piroxicam yang diberikan, maka semakin tinggi kadar MDA dan semakin rendah kadar SOD. Seiring dengan penambahan dosis ekstrak jintan hitam, maka kadar MDA menjadi berkurang dan kadar SOD meningkat.
Copyrights © 2021