Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
Vol 6, No 1 (2021)

FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH PADA ANAK DI WILAYAH PEDESAAN (STUDI KASUS DI DESA SONOWANGI KABUPATEN MALANG)

Dias Putri Yuniar (Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Trunojoyo Madura)



Article Info

Publish Date
17 Feb 2021

Abstract

FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH PADA ANAK DI WILAYAH PEDESAAN (STUDI KASUS DI DESA SONOWANGI KABUPATEN MALANG) Dias Putri Yuniar1Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Trunojoyo Madura1 dias.yuniar@trunojoyo.ac.id 1 ABSTRAK Indonesia telah mencanangkan program wajib belajar 12 tahun dimulai tahun 2015, namun demikian tantangan di dunia pendidikan masih menjadi permasalahan yang perlu dicari penyebabnya agar dapat diberi solusi salah satunya adalah permasalahn putus sekolah pada usis wajib belajar (WA-JAR) di daerah pedesaan. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan penelitian studi kasus untuk mengetahui faktor-faktor penyebab anak putus sekolah usi remaja di wilayah pedesaan di Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil kajian pada Anak Putus Sekolah (APS) yang ada di Desa Sonowangi ini diketahui bahwa faktor-faktor penyebab anak putus sekolah adalah; (1) faktor keluarga, dimana keluarga merupakan role model bagi anak. pembiaran dan rendahnya motivasi yang diberikan oleh keluarga terutama orang tua dapat membuat anak tidak memiliki cita-cita dan mengandalkan orangtua dan warisan sebagai pegangan ekonomi kehidupannya. (2) faktor ekonomi, yang menjadi bagian dari faktor penyebab anak putus sekolah, bukan karena terbatasnya ekonomi orangtua namun karena merasa ekonominya cukup sehingga anak mengandalkan apa yang dimiliki oleh orang tua sebagai warisan secara turun temurun. Secara umum mansyarakat desa menganggap bahwa punya lahan atau toko sudah dapat menjadi pegangan untuk pekerjaan dan ekonominya. (3) faktor pernikahan dini, yaitu tradisi dimana menikah muda adalah solusi bagi remaja yang putus sekolah untuk memotivasi agar meraka bekerja setelah menikah dan masih tingginya persepsi manyarakat dalam menjudgment bahwa menikah usia 20an itu sudah terlambat. Alterntif kejar paket A, kejar paket B dan kejar paket C perlu diberikan dimana dirasa sesuai dengankebutuhan APS yang ada di wilayah pedesaan yang lebih membutuhkan skill untuk mengolah SDM yang ada di daerah tersebut. Kata kunci : anak putus sekolah, wilayah pedesaan

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

E-Plus

Publisher

Subject

Education

Description

Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) publishes the research relate to the development of social studies and Overseas Education as a form of intellectual property. This journal is published 2 times a year in February and ...