Proceeding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan
Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS

Penentuan Hasil Tangkapan Rawai Dasar Berdasarkan Perbedaan Jenis Umpan (Pari, Buntal dan Hiu ) di Perairan Bulukumba, Sulawesi Selatan

Yuyun Prastika (Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin)
Fahrul (Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin)
Alfa F.P Nelwan (Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin)
Muhammad Kurnia (Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin)
Baharuddin Dg. Nompo (Nelayan Pancing Rawai Dasar, kec. Tanah beru, kabupaten Bulukumba)
Abduh Ibnu Hajar (Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin)



Article Info

Publish Date
07 Aug 2021

Abstract

Efesiensi suatu alat tangkap diperlukan untuk mengoptimalkan usaha penangkapan. Umpan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan alat tangkap rawai dasar, karena itu penentuan jenis umpan yang lebih disenangi oleh target tangkapan sangat di butuhkan. penelitian ini menggunakan metode eksperiental fishing dengan 45 total pengulangan pengoperasian rawai dasar pada Oktober – Desember 2020 di perairan Bulukumba. Hook rate tertinggi diperoleh pada umpan ikan pari totol biru (Dasyatis kuhli) yaitu 10,81% dengan komposisi hasil tangkapan sebanyak 38,46 % dimana ikan jenis kakap merah (Lutjanus malabaricus) merupakan jenis ikan yang paling dominan tertangkap. Sedangkan hook rate terendah diperoleh pada umpan ikan buntal (Arothron hispidus), yaitu 7,14% dengan komposisi hasil tangkapan sebanyak 28,84%, ikan kakap batu (Lutjanus bohar), dan hiu sirip putih (Triaenodon obesus), merupakan jenis yang paling dominan tertangkap pada umpan ini. Sedangkan Pada umpan ikan hiu (Carcharhinus limbatus) memperoleh nilai hook rate sebesar 8,25% dengan komposisi hasil tangkapan sebanyak 32,7%, jenis ikan hiu sirip hitam (Carcharhinus limbatus) merupakan jenis yang paling banyak tertangkap. Terlihat secara kualitatif terdapat perbedaan penggunaan umpan yang berbeda akan tetapi secara statistik uji kruskal wallis tidak menjukkan perbedaan siginifikan (0,459>0,05). Berdasarkan uji analisis satitistik mengindikasikan bahwa hasil tangkapan tidak memilih jenis umpan sebagai makanannya, penelitian lanjutan dibutuhkan dengan pengulangan yang lebih banyak untuk mengkonfirmasi ketertarikan ikan pada umpan yang berbeda

Copyrights © 2021