Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy)
Vol. 49 No. 2 (2021): Jurnal Agronomi Indonesia

Uji Ketahanan Penyakit Layu Bakteri Secara In Vitro dan Uji Daya Hasil Genotipe Kentang IPB

Rika Sri Rahmawati (Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB)
Muhamad Syukur (Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University), Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia)
Awang Maharijaya (Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University), Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia)



Article Info

Publish Date
30 Aug 2021

Abstract

Konsumsi kentang di Indonesia terus meningkat namun belum sepenuhnya diperoleh dari dalam negeri. Hal ini disebabkan produktivitas kentang nasional masih rendah akibat kultivar impor yang tidak adaptif. Perakitan kultivar yang berpotensi hasil tinggi dan tahan penyakit layu bakteri merupakan upaya untuk meningkatkan produksi kentang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan penyakit layu bakteri secara in vitro dan potensi hasil genotipe kentang IPB. Penelitian dilakukan di laboratorium Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB untuk uji ketahanan penyakit dan di lahan pertanaman kentang milik petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung untuk uji daya hasil pada bulan Januari sampai Juni 2018. Sebanyak tujuh genotipe uji yang terdiri dari terdiri dari PKHT 4, PKHT 6, PKHT 9, PKHT 10, PKHT 12, Intan, dan Medians, serta dua pembanding yaitu Atlantik dan Granola digunakan dalam penelitian ini. Uji ketahanan penyakit layu menggunakan metode in vitro dengan cara menginokulasi plantlet dengan metode gunting pucuk dilanjutkan dengan mengamati periode inkubasi, tingkat kejadian penyakit dan derajat ketahanan. Adapun uji daya hasil dilakukan dengan cara membandingkan pertumbuhan tanaman dan produksi umbi di lapangan. Hasil uji ketahanan menunjukkan genotipe PKHT 4 dan PKHT 9 mempunyai tingkat ketahanan, yaitu agak tahan, yang lebih baik dibandingkan Atlantik dan Granola sebagai kultivar pembanding. Uji daya hasil menunjukkan terdapat dua genotipe yang memiliki potensi hasil tinggi yaitu PKHT 6 (38.91 ton ha-1) PKHT 10 (28.75 ton ha-1) yang melebihi Atlantik dan Granola sebagai pembanding. Kata kunci: kultivar, produktivitas, Ralstonia solanacearum, seleksi in vitro, Solanum tuberosum

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jurnalagronomi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance

Description

Aims and Scope Aims Indonesian of Journal Agronomy (Jurnal Agronomi Indonesia), the official journal of the Indonesian Society for Agronomy, publishes primary research paper, review article, policy analysis and research notes and preliminary results in all areas of agronomy. Manuscripts could be ...