Hemodialisa merupakan tindakan yang dilakukan untuk individu yang mengalami kegagalan fungsi ginjal melalui ginjal buatan (dialysis/dialyzer).Tindakan dialisa biasanya dilakukan secara terus menerus untuk mempertahankan kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan dan tingkat depresi pasien yang mendapat terapi hemodialisa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian adalah deskriptif korelatif dengan teknik cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling (n=34). Populasi dalam penelitian ini adalah semua individu yang sedang menjalani terapi hemodialisa di RSU UKI Jakarta. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan kuesioner mekanisme koping The Ways Of Coping dengan uji reabilitasnya adalah Alpha Cronbach’s dengan hasil 0,916 pada kuesioner tingkat kecemasan dan tingkat depresi menggunakan kuesioner Hospital Anxiety Depression Scale (HADS) sebesar …... Hasil uji reabilitas menunjukkan dimensi kecemasan dan depresi memeroleh Alpha Cronbach’s = 0.977, p>0.7, dan dimensi depresi α= 0.854, p>0,7. Hasil penelitian ditemukan bahwa mekanisme koping adaptif sebesar 97,1%, tingkat kecemasan normal (47,1%), dan tingkat depresi normal (76,5%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji Kendall’s Tau C (α= 0,05).Tidak ada hubungan mekanisme koping dengan tingkat kecemasan yang bermakna (value=0,617) dan tidak ada hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat depresi (value=0.617). Mekanisme koping yang adaptif pada pasien mampu menurunkan tingkat kecemasan dan tingkat depresi pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa.
Copyrights © 2021